Harga Emas Antam Hari Ini, 13 Sep 2025: Rp 2.095.000/gram

Ifonti.com, JAKARTA. Pasar investasi emas batangan kembali menunjukkan dinamika pada Sabtu, 13 September 2025. Harga emas bersertifikat yang diperdagangkan di Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang (ANTM), tercatat mengalami kenaikan signifikan. Harga jual emas Antam hari ini naik Rp 7.000 per gram, dari sebelumnya Rp 2.088.000 per gram kini menjadi Rp 2.095.000 per gram.

Sejalan dengan apresiasi harga jual, harga beli kembali atau buyback emas oleh Logam Mulia juga turut merangkak naik sebesar Rp 7.000 per gram. Angka ini berubah dari Rp 1.935.000 per gram menjadi Rp 1.942.000 per gram. Dengan demikian, selisih antara harga beli emas dari Antam dan harga jual kembali (buyback) pada hari ini mencapai Rp 153.000 per gram.

Sebagai informasi fundamental bagi para investor emas, Antam secara konsisten menetapkan dua jenis harga untuk produk emas batangan yang mereka pasarkan. Pertama adalah “harga emas”, yakni banderol yang berlaku saat Anda membeli emas dari gerai resmi Logam Mulia. Kedua adalah “harga buyback”, yang merupakan harga yang akan Anda terima saat menjual kembali emas tersebut kepada Logam Mulia.

Perbedaan harga yang cukup substansial ini menuntut kehati-hatian. Misalnya, jika seorang investor membeli emas Antam pada pagi hari ini seharga Rp 2.095.000 per gram, namun karena kebutuhan mendesak terpaksa harus menjualnya kembali di hari yang sama, ia hanya akan menerima Rp 1.942.000 per gram. Situasi ini menunjukkan potensi kerugian instan yang perlu dipertimbangkan serius oleh setiap calon investor emas batangan.

Mencermati kedua harga emas Antam ini adalah kunci utama bagi siapa pun yang ingin serius berinvestasi pada komoditas mulia tersebut. Tanpa perhitungan cermat terhadap perbedaan harga beli dan harga jual kembali, seorang investor dapat salah dalam mengkalkulasi potensi keuntungan atau risiko kerugian investasinya.

Dengan adanya selisih harga (spread) yang terbilang cukup lebar antara harga jual dan buyback, investasi emas batangan idealnya lebih cocok untuk orientasi jangka panjang. Harapannya adalah bahwa dalam kurun waktu yang lebih panjang, harga emas akan mengalami apresiasi yang jauh lebih tinggi. Kenaikan harga tersebut diharapkan tidak hanya mampu menutup spread antara harga jual dan buyback, tetapi juga sekaligus memberikan keuntungan yang signifikan bagi investor.

Sebagai gambaran ilustratif mengenai potensi laba rugi, berikut adalah simulasi bagi investor yang membeli emas batangan pada beberapa periode waktu, dengan harga buyback hari ini (Rp 1.942.000 per gram) sebagai acuan:

  • Membeli emas pada 06 September 2025 (Rp 2.060.000 per gram) = -5.73% (rugi)
  • Membeli emas pada 13 Agustus 2025 (Rp 1.917.000 per gram) = 1.30% (untung)
  • Membeli emas pada 13 Juni 2025 (Rp 1.951.000 per gram) = -0.46% (rugi)
  • Membeli emas pada 13 Maret 2025 (Rp 1.714.000 per gram) = 13.30% (untung)
  • Membeli emas pada 13 Desember 2024 (Rp 1.531.000 per gram) = 26.85% (untung)
  • Membeli emas pada 13 September 2024 (Rp 1.429.000 per gram) = 35.90% (untung)
  • Membeli emas pada 13 Juni 2024 (Rp 1.341.000 per gram) = 44.82% (untung)
  • Membeli emas pada 13 Maret 2024 (Rp 1.200.000 per gram) = 61.83% (untung)
  • Membeli emas pada 13 Desember 2023 (Rp 1.100.000 per gram) = 76.55% (untung)


Ringkasan

Pada 13 September 2025, harga emas Antam mengalami kenaikan. Harga jual emas Antam tercatat naik Rp 7.000 per gram menjadi Rp 2.095.000, sementara harga buyback juga meningkat Rp 7.000 menjadi Rp 1.942.000 per gram.

Perbedaan signifikan antara harga jual dan buyback emas Antam perlu diperhatikan investor. Investasi emas batangan lebih cocok untuk jangka panjang, dengan harapan kenaikan harga emas dapat menutupi selisih harga dan memberikan keuntungan.