Bitcoin Mengulang Pola Mei: Siap-siap Volatilitas Ekstrem di US$118.000!

Ifonti.com Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan performa yang mengingatkan pada periode historis yang membawanya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Pada perdagangan Kamis (18/9/2025) waktu Wall Street, harga Bitcoin melesat mendekati US$118.000, memicu optimisme di kalangan investor. Namun demikian, para analis pasar mengingatkan bahwa perjalanan menuju fase price discovery—di mana harga menembus rekor sebelumnya dan memasuki wilayah yang belum pernah dijelajahi—tidak akan berjalan mulus tanpa tantangan.

Kenaikan BTC/USD ini terkonfirmasi oleh data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, yang menunjukkan penguatan signifikan di atas level resistensi krusial. Reli Bitcoin ini beriringan dengan pergerakan impresif di pasar saham Amerika Serikat, di mana indeks S&P 500 dan Nasdaq sukses mencetak rekor baru. Momen ini terjadi hanya sehari setelah Federal Reserve (The Fed) melakukan pemangkasan suku bunga untuk pertama kalinya di tahun 2025, sebuah langkah yang secara historis sering memicu lonjakan pada aset berisiko.

Tren positif ini diperkuat oleh analisis dari The Kobeissi Letter, yang mengamati pola historis menarik. “Ketika The Fed memangkas suku bunga saat indeks saham mendekati rekor, rata-rata S&P 500 naik 14% dalam 12 bulan,” demikian kutipan dari riset terbaru mereka, seperti dilansir oleh Cointelegraph. Selain pasar kripto dan saham, komoditas emas juga mengalami fluktuasi setelah sehari sebelumnya mencatatkan rekor baru, dengan level US$3.700 per troi ons kini menjadi pusat perhatian pasar global.

Di tengah euforia pasar, Bitcoin kini berupaya keras untuk mengukuhkan posisinya dengan membangun support solid di kisaran US$117.000. Ini merupakan langkah penting sembari menghadapi resistensi terakhir yang membentang menuju area price discovery. Caleb Franzen, pendiri Cubic Analytics, menyoroti kemiripan pola pergerakan Bitcoin saat ini dengan apa yang terjadi pada bulan Mei lalu. Menurut Franzen, setiap kali harga menembus volume-weighted average price (VWAP) dari rekor tertinggi sebelumnya, Bitcoin selalu menunjukkan tren positif berkelanjutan. “Sejak menembus VWAP dari ATH, Bitcoin selalu menunjukkan tren positif,” jelasnya.

Meskipun prospek makro secara umum dianggap kuat dan bullish, sejumlah analis tetap menyuarakan kehati-hatian. Sumber daya perdagangan Material Indicators, misalnya, memperingatkan adanya potensi “exit pump”. Mereka menyoroti akumulasi likuiditas yang signifikan di sekitar harga saat ini, yang dapat memicu gejolak tajam dan volatilitas yang tidak terduga. “Secara makro masih bullish, tetapi kondisi saat ini terasa lebih seperti short-term exit pump daripada fase akumulasi yang stabil,” tulis analis dalam catatan mereka. Oleh karena itu, investor diimbau untuk memantau dengan cermat level US$116.500 dan US$119.000 sebagai titik penting yang bisa menentukan arah pergerakan selanjutnya.

Ringkasan

Harga Bitcoin melonjak mendekati US$118.000, mengingatkan pada performa historis menuju rekor tertinggi. Kenaikan ini terjadi seiring dengan pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan rekor baru di pasar saham AS, memicu optimisme pasar. Analis mengamati pola historis yang menunjukkan potensi kenaikan aset berisiko.

Bitcoin berupaya membangun support di US$117.000, menghadapi resistensi menuju price discovery. Meski prospek makro bullish, peringatan tentang potensi “exit pump” dengan akumulasi likuiditas tinggi tetap ada. Investor diimbau memantau level US$116.500 dan US$119.000 untuk mengantisipasi volatilitas.