Ifonti.com JAKARTA. Setelah musim rilis laporan keuangan tengah tahun usai, perhatian investor kini beralih ke periode pembagian dividen interim. Di awal tahap ini, beberapa emiten terkemuka telah mengumumkan jadwal pembagian dividen mereka, membawa angin segar bagi para pemegang saham.
Salah satu yang pertama adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), yang siap membagikan dividen interim sebesar Rp 989,98 miliar, atau setara dengan Rp 50 per saham. Tanggal cum dividen AKRA ditetapkan pada Selasa, 5 Agustus 2025. Selanjutnya, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) akan membayarkan dividen interim senilai Rp 201,55 miliar, dengan cum dividen jatuh pada 6 Agustus 2025. Dari sektor perbankan, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) mengalokasikan Rp 57,64 miliar untuk dividen interim, dan cum dividen AMAR dijadwalkan pada 7 Agustus 2025. Selain itu, ada juga PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) yang akan membagikan dividen interim sebesar Rp 40,93 miliar, disusul oleh PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) dengan Rp 76 miliar, serta PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).
Perlu dicatat, daftar ini hanyalah permulaan dari gelombang pembagian dividen interim. Emiten-emiten besar (big caps) yang secara historis dikenal loyal dalam membagikan dividen dua kali setahun, belum sepenuhnya terlihat dalam daftar awal ini. Salah satu contoh emiten yang rajin membagikan dividen interim adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Pada tahun lalu, BBCA telah membayarkan dividen interim pada 11 Desember 2024 sebesar Rp 6,16 triliun, atau setara dengan Rp 50 per saham.
Menanggapi hal ini, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyatakan bahwa pihaknya terus mengkaji rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) guna menjaga keseimbangan kebutuhan permodalan perusahaan. Terkait potensi pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025, Hera menambahkan bahwa manajemen BCA masih dalam tahap kajian menyeluruh. Pertimbangan utama mencakup kinerja keuangan hingga paruh pertama tahun ini, proyeksi kebutuhan permodalan, serta dinamika kondisi ekonomi dan industri perbankan nasional. Hal ini diungkapkan Hera kepada Kontan pada Senin, 4 Agustus 2025.
Sementara itu, menyoroti kondisi sektor secara lebih luas, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, menjelaskan bahwa sektor-sektor yang selama ini dikenal loyal membagikan dividen, seperti keuangan dan pertambangan, cenderung menghadapi tekanan kinerja pada semester I-2025. “Sektor-sektor yang royal membagikan dividen cenderung mengalami tekanan kinerja, yang pada akhirnya dapat menyebabkan nilai dividen menurun dibandingkan periode sebelumnya, khususnya pada pertambangan batubara,” paparnya.
Berdasarkan harga penutupan Senin, 4 Agustus 2025, jika AKRA berada di level Rp per saham, maka dividen yield-nya diperkirakan berada di kisaran 3,86%. Angka ini, menurut Audi, adalah yang paling menarik dari segi yield yang ditawarkan. Audi menyarankan investor untuk memanfaatkan potensi penguatan jangka pendek pada emiten-emiten dengan yield tinggi tersebut. Di samping itu, saham sektor pertambangan juga masih layak dicermati. “Saham sektor pertambangan masih akan menarik secara yield, meskipun nilai dividennya mungkin menurun seiring tekanan kinerja akibat penurunan harga komoditas global,” imbuhnya.
AKRA Chart by TradingView
Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memberikan pandangannya. Ia menjelaskan bahwa keenam saham yang telah mengumumkan rencana pembagian dividen interim ini tidak termasuk dalam konstituen indeks IDX High Dividend20. “Secara dividen yield, mereka mungkin tidak semenarik dan sebesar emiten yang berada dalam konstituen indeks IDX High Dividend20. Meski begitu, dividen interim ini tetap bisa menjadi pemanis yang menarik bagi investor,” ujarnya. Dari keenam emiten yang telah merilis jadwal pembagian dividen tersebut, Nafan merekomendasikan “accumulate buy” untuk saham AKRA dengan target harga Rp 1.900, serta “add” untuk SMSM dengan target harga Rp 2.450.
Ringkasan
Beberapa emiten telah mengumumkan pembagian dividen interim, termasuk AKRA (Rp50/saham), SMSM, AMAR, SMDR, MARK, dan TAPG. Tanggal cum dividen AKRA adalah 5 Agustus 2025. Sektor keuangan dan pertambangan, yang dikenal loyal membagikan dividen, menghadapi tekanan kinerja pada semester I-2025.
Kiwoom Sekuritas menyoroti dividen yield AKRA yang menarik (3,86%) dan merekomendasikan memanfaatkan potensi penguatan jangka pendek. Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan “accumulate buy” untuk AKRA (target Rp1.900) dan “add” untuk SMSM (target Rp2.450), meskipun keenam saham ini tidak termasuk dalam indeks IDX High Dividend20.