PTPP Jual Aset Rp 3,06 Triliun! Strategi Divestasi 2025 Terungkap

Ifonti.com JAKARTA – PT PP Tbk (PTPP), salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia, tengah bersiap untuk melakukan langkah strategis melalui divestasi sejumlah anak usaha. Keputusan ini diambil dengan tujuan utama untuk meringankan beban utang perseroan serta mengoptimalkan perolehan keuntungan di masa mendatang.

Menurut Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara, perseroan membidik target divestasi sebesar Rp 3,06 triliun yang diharapkan terealisasi hingga tahun 2025. Untuk mencapai target ambisius ini, PTPP telah mengidentifikasi beberapa anak usaha strategis yang akan dilepaskan secara bertahap.

Anak usaha pertama yang akan dilepas adalah PT Celebes Railway Indonesia (CRI). Upeksa menjelaskan bahwa proses divestasi CRI kini telah memasuki tahapan akhir yang krusial. PTPP telah menerima Final Planning Offer (FPO) dari tiga calon investor potensial. Ketiga FPO tersebut saat ini sedang dalam tahap evaluasi mendalam oleh perseroan.

Dalam kesempatan Public Expose virtual PTPP pada Rabu (17/9), Upeksa menyampaikan optimisme, “Harapannya bulan depan sudah kami kerucutkan untuk preferred bidder, sehingga pada tahun ini kami bisa selesaikan proses divestasi di Celebes Railway.” Pernyataan ini menegaskan komitmen PTPP untuk menuntaskan penjualan aset CRI dalam waktu dekat.

Selanjutnya, PT PP Infrastruktur (PPIN) juga masuk dalam daftar divestasi. Anak usaha PTPP ini memiliki fokus bisnis di bidang sistem penyediaan air minum (SPAM), sebuah sektor vital dengan potensi pertumbuhan tinggi. Menariknya, proses divestasi PPIN telah menarik perhatian serius dari dua investor nasional serta satu investor asing. PTPP sendiri memiliki kepemilikan mayoritas di PPIN sebesar 99,2%, menjadikannya aset strategis yang menarik bagi calon pembeli.

Aset ketiga yang direncanakan untuk dilepaskan adalah PT Centurion Perkasa Iman, sebuah perusahaan yang mengelola fasilitas perhotelan di Surabaya. Dalam entitas ini, PTPP memegang porsi kepemilikan yang signifikan sebesar 67,8%.

Terakhir, namun tak kalah penting, adalah PT PP Semarang Demak, anak usaha yang berfokus pada proyek jalan tol. Untuk entitas ini, PTPP merencanakan strategi berbeda, yaitu melalui penerbitan rights issue. Perseroan menargetkan untuk melepas 46% dari total 75% kepemilikannya. Namun, proses divestasi penuh atas PT PP Semarang Demak ini baru akan dilaksanakan setelah Seksi I ruas jalan tol tersebut beroperasi penuh, yang diperkirakan pada tahun 2027.

Secara keseluruhan, Upeksa menegaskan bahwa langkah divestasi ini merupakan bagian integral dari strategi PTPP untuk kembali memfokuskan diri pada bisnis inti perusahaan. Dengan demikian, diharapkan PTPP dapat mencapai stabilitas finansial yang lebih baik, terutama dalam upaya signifikan untuk menurunkan beban utang yang ada. “Semoga ini bisa terlaksana dengan baik dan bisa untuk menurunkan utang,” pungkasnya, menunjukkan optimisme terhadap dampak positif dari strategi ini.

Ringkasan

PT PP Tbk (PTPP) berencana melakukan divestasi anak usaha senilai Rp 3,06 triliun hingga tahun 2025 untuk mengurangi beban utang dan mengoptimalkan keuntungan. Beberapa anak usaha yang akan didivestasi antara lain PT Celebes Railway Indonesia (CRI), PT PP Infrastruktur (PPIN), PT Centurion Perkasa Iman, dan sebagian kepemilikan di PT PP Semarang Demak.

Divestasi CRI sudah memasuki tahap akhir dengan evaluasi Final Planning Offer (FPO) dari tiga calon investor. PPIN juga menarik minat investor nasional dan asing. Sementara itu, divestasi PT PP Semarang Demak akan dilakukan melalui rights issue setelah Seksi I ruas jalan tol beroperasi penuh, diperkirakan pada tahun 2027. Strategi divestasi ini merupakan bagian dari fokus PTPP untuk kembali ke bisnis inti dan mencapai stabilitas finansial yang lebih baik.