Ifonti.com – JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan pelemahan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (22/9/2025) siang. Berdasarkan data Bloomberg yang tercatat pukul 12.00 WIB, rupiah melemah ke level Rp 16.605 per dolar AS.
Kondisi ini merefleksikan penurunan sebesar 0,02% dibandingkan posisi penutupan pada Jumat (19/9/2025) yang berada di Rp 16.601 per dolar AS. Pelemahan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pelaku pasar mengenai faktor pemicu utamanya.
Pengamat mata uang terkemuka, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa penyebab utama di balik merosotnya nilai tukar rupiah adalah pernyataan yang dilontarkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Menurut Ibrahim, pernyataan tersebut dinilai kurang mencerminkan kapasitas dan profesionalisme seorang menteri keuangan, justru lebih bernuansa politis.
Ibrahim menjelaskan lebih lanjut, pernyataan Menkeu Purbaya cenderung bersifat politis, terkesan memudahkan, dan menganggap remeh capaian serta kerja keras yang telah dilakukan oleh menteri keuangan sebelumnya, yakni Sri Mulyani. Ini memicu kebingungan dan ketidakpastian di pasar keuangan.
Rupiah Spot Melemah ke Rp 16.608 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini (22/9)
“Seharusnya yang dilakukan Purbaya adalah bekerja, bukan memberikan statement-statement yang membingungkan pasar sehingga banyak yang mengatakan bahwa menteri keuangan kebanyakan memberikan bumbu-bumbu politik dibandingkan bumbu ekonomi,” tegas Ibrahim pada Senin (22/9/2025), menggarisbawahi pentingnya fokus pada substansi ekonomi.
Menyikapi dinamika pasar saat ini, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan bahwa pergerakan rupiah akan cenderung fluktuatif sepanjang hari. Namun, ia memperkirakan rupiah akan ditutup pada posisi melemah, bergerak dalam rentang Rp 16.600 hingga Rp 16.660 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini.