BI Rate Turun: CNAF Dorong Pembiayaan Berbasis Risiko

Ifonti.com JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyambut dengan optimisme langkah Bank Indonesia (BI) dalam memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin, kini berada di level 4,75%. Keputusan ini dinilai membawa angin segar bagi prospek industri pembiayaan nasional.

Ristiawan Suherman, Presiden Direktur CNAF, menyatakan bahwa penurunan suku bunga ini menjadi momentum yang sangat baik untuk mendorong pertumbuhan sektor pembiayaan. Kendati demikian, perusahaan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian. Ini diwujudkan melalui penerapan metode risk based pricing dalam penetapan bunga pembiayaan kepada nasabah.

“Dengan demikian, suku bunga yang dikenakan kepada nasabah akan berbeda-beda, disesuaikan secara cermat dengan tingkat profil risiko masing-masing. Hal ini kami lakukan untuk menjaga kualitas portofolio dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat di tengah dinamika pasar,” jelas Ristiawan kepada Kontan.co.id, pada Jumat (19/9/2025).

CIMB Niaga Auto Siap Implementasikan POJK UMKM, Dorong Digitalisasi Pembiayaan

Ia menambahkan, CNAF juga memperkuat strategi pendanaan dengan melakukan diversifikasi sumber dana. Langkah ini mencakup bilateral loan, joint financing bersama induk usaha Bank CIMB Niaga, hingga penerbitan sukuk. Melalui pendekatan ini, CNAF berhasil menekan biaya dana (cost of fund), yang pada akhirnya meningkatkan daya saing pembiayaan produknya di pasar.

Dari sisi kinerja, CIMB Niaga Auto Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru yang impresif, mencapai Rp 6,66 triliun per Agustus 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang kala itu tercatat Rp 6,29 triliun.

CIMB Niaga Auto Finance Berencana Kembali Terbitkan Obligasi pada Tahun Depan

Dominasi portofolio pembiayaan CNAF masih terlihat jelas pada segmen kendaraan bekas, yang berkontribusi sebesar 62% atau senilai Rp 4,11 triliun dari total penyaluran. Sementara itu, pembiayaan kendaraan baru menyumbang 28% atau Rp 1,84 triliun, dan fasilitas dana atau refinancing melengkapi dengan porsi 10% senilai Rp 701 miliar.

Ringkasan

PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyambut positif penurunan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri pembiayaan. CNAF akan menerapkan metode risk based pricing untuk menentukan suku bunga pembiayaan berdasarkan profil risiko nasabah, guna menjaga kualitas portofolio dan keberlanjutan bisnis.

Selain itu, CNAF memperkuat pendanaan melalui diversifikasi sumber dana seperti bilateral loan, joint financing dengan Bank CIMB Niaga, dan penerbitan sukuk untuk menekan biaya dana dan meningkatkan daya saing. Hingga Agustus 2025, CNAF mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 6% menjadi Rp 6,66 triliun, didominasi oleh segmen kendaraan bekas.