EMTK Terbang! Sentimen Asing & IPO Superbank: Saatnya Beli?

Saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) berhasil menarik perhatian investor secara signifikan, mencatatkan kenaikan impresif. Dalam sepekan terakhir, harga saham EMTK melonjak tajam sebesar 25,71%, mencapai level Rp 1.540 per saham. Lonjakan harga ini, menurut Hendra Wardana, Pengamat pasar modal sekaligus founder Republik Investor, tak lain adalah respons pasar terhadap kuatnya rumor IPO Superbank. Meskipun Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membantah kabar tersebut, antusiasme investor terhadap potensi penawaran umum perdana Superbank tetap tak terbendung.

Antusiasme investor yang tinggi terhadap Superbank didasari oleh keyakinan akan prospek cerah bank digital ini di masa depan. Superbank dinilai memiliki fondasi kuat berkat dukungan ekosistem raksasa yang melibatkan Emtek Group, Grab, Singtel, KakaoBank, dan OVO. Kekuatan sentimen ini semakin dipertegas oleh derasnya aliran dana asing yang masuk, di mana saham EMTK mencatatkan net buy mencapai Rp 129 miliar pada perdagangan terakhir. Ini menjadikan EMTK sebagai salah satu incaran utama bagi investor global.

Lebih lanjut, Hendra menjelaskan bahwa di balik hiruk-pikuk isu IPO Superbank, fundamental EMTK sendiri telah lama menjadi daya tarik utama. Perusahaan ini dikenal dengan portofolio bisnis terdiversifikasi yang kokoh, meliputi sektor media (seperti SCTV, Indosiar, dan Vidio), teknologi (melalui DANA dan Bukalapak), serta tentu saja, sektor keuangan digital yang digawangi oleh Superbank. Ekosistem yang terintegrasi ini menjadi modal berharga bagi EMTK untuk menopang pertumbuhan jangka panjang. Superbank pun tidak tinggal diam, menunjukkan agresivitasnya dalam memperluas pangsa pasar melalui produk inovatif seperti Pinjaman Atur Sendiri (PAS) dan kolaborasi strategis dengan OVO melalui fitur OVO Nabung, yang menargetkan jutaan pengguna ritel di Indonesia.

Dari perspektif analisis teknikal, Hendra Wardana mengindikasikan bahwa saham EMTK berpeluang besar untuk menguji level resistance krusial di Rp 1.705. Apabila level ini berhasil ditembus dengan volume perdagangan yang kuat, maka tren bullish berpotensi terus berlanjut, mengarah ke target harga berikutnya di kisaran Rp 1.850 hingga Rp 1.900. Kendati demikian, Hendra mengingatkan bahwa kenaikan harga yang terlalu cepat dan signifikan selalu berisiko memicu koreksi atau fase konsolidasi. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menyesuaikan strategi investasi saham dengan profil risiko masing-masing investor. Untuk trader agresif atau yang berani mengambil risiko, EMTK dinilai masih menarik dengan rekomendasi speculative buy pada harga saat ini. Momentum kenaikan yang kuat, sentimen positif dari investor asing, serta rumor IPO yang persisten dipercaya dapat menjaga tren positif ini. Namun, disiplin dalam menerapkan stop loss di bawah Rp 1.450 sangat krusial untuk mengendalikan potensi kerugian jika terjadi pembalikan arah tren.

Bagi kategori investor moderat atau konservatif, Hendra menyarankan pendekatan yang lebih hati-hati, yaitu menunggu terjadinya koreksi harga agar dapat masuk pada level yang lebih ideal dan minim risiko. Secara garis besar, saham EMTK menerima rekomendasi buy on weakness atau speculative buy, dengan proyeksi target jangka menengah di Rp 1.850 hingga Rp 1.900.

Melengkapi pandangan tersebut, Abdul Azis Setyo Wibowo, dari Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, turut mengamini bahwa lonjakan harga saham EMTK sebagian besar didorong oleh sentimen aksi korporasi internal grup, termasuk rencana konsolidasi dengan SCMA, di samping spekulasi seputar IPO Superbank. Azis menegaskan, “Meskipun rumor IPO menjadi katalis kuat, faktor restrukturisasi bisnis media dan digital juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga saham saat ini.”

Azis juga melihat prospek jangka menengah hingga panjang EMTK cukup cerah, didukung oleh strategi diversifikasi bisnis yang solid serta potensi besar dari monetisasi aset-aset digital dan perbankan. Namun, ia memberikan peringatan penting bahwa kenaikan harga yang terjadi saat ini sangat ditopang oleh sentimen pasar, sehingga risiko volatilitas harga tetap tergolong tinggi. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Azis merekomendasikan buy EMTK dengan target harga di Rp 1.800 per saham.

Menanggapi berbagai rumor dan spekulasi yang beredar di pasar, Beverly Gunawan, Corporate Communication Head Emtek, memberikan pernyataan singkat namun tegas. “Kami tidak akan memberikan komentar atas rumor atau spekulasi pasar yang belum terverifikasi,” ujarnya. Beverly menegaskan bahwa fokus utama perusahaan saat ini adalah memberikan dukungan penuh kepada Superbank untuk menjaga performa kinerjanya, terus mengembangkan solusi keuangan inovatif, dan secara agresif memperluas basis nasabah. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan inklusif di sektor keuangan Indonesia.

Ringkasan

Saham EMTK mengalami kenaikan signifikan sebesar 25,71% dalam seminggu terakhir, mencapai Rp 1.540 per saham, didorong oleh rumor IPO Superbank dan sentimen positif dari investor asing. Investor antusias terhadap Superbank karena dukungan ekosistem dari Emtek Group, Grab, Singtel, KakaoBank, dan OVO. Selain itu, fundamental EMTK yang kuat dengan portofolio bisnis terdiversifikasi di sektor media, teknologi, dan keuangan digital juga menjadi daya tarik.

Analis memberikan rekomendasi buy atau speculative buy untuk saham EMTK, dengan target harga jangka menengah antara Rp 1.800 hingga Rp 1.900, meskipun risiko volatilitas tetap tinggi. Sentimen aksi korporasi internal dan potensi monetisasi aset digital serta restrukturisasi bisnis media juga mendukung prospek EMTK. Emtek sendiri fokus pada pengembangan Superbank dan solusi keuangan inovatif untuk mendorong pertumbuhan inklusif di sektor keuangan Indonesia.