Ifonti.com JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat signifikan pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025. Tercatat, IHSG melesat 50,54 poin atau 0,68%, mengakhiri sesi di level 7.515.
Kenaikan IHSG ini mendapat dukungan kuat dari berbagai faktor, sebagaimana disampaikan oleh VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi. Menurut Audi, penguatan IHSG salah satunya didorong oleh aliran masuk modal asing atau capital inflow yang masif, mencapai Rp 552 miliar sepanjang hari perdagangan. Selain itu, sentimen positif pasar juga terpantik oleh rilis data pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia untuk kuartal II-2025 yang melampaui ekspektasi pasar, mencatat pertumbuhan 5,12% secara tahunan (YoY).
“Data ini secara jelas menunjukkan bahwa daya beli masyarakat dan aktivitas ekonomi nasional masih sangat resilien, bahkan di tengah berbagai gejolak yang terjadi sepanjang kuartal II,” jelas Audi kepada Kontan pada Selasa (5/8).
Menjelang perdagangan Rabu (6/8/2025), Audi memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif namun cenderung menguat terbatas. Rentang pergerakan diproyeksikan berada antara level support 7.590 dan resistance 7.590. Kendati demikian, indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) masih menunjukkan adanya pelemahan tren, yang perlu dicermati investor.
Senada dengan pandangan tersebut, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, turut menambahkan bahwa penguatan IHSG juga sejalan dengan tren positif yang terlihat pada indeks-indeks bursa di Asia. Pasar juga masih menyimpan harapan besar terhadap potensi penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat, The Fed.
Dari perspektif analisis teknikal, Alrich mengungkapkan bahwa indikator stochastic RSI saat ini mendekati area oversold, disertai dengan adanya peningkatan volume beli. Namun, ia juga menyoroti potensi indikator MACD untuk mengalami deathcross. Oleh karena itu, Alrich memperkirakan konsolidasi IHSG kemungkinan akan berlanjut, dengan rentang support di 7.440 dan resistance di 7.580.
Untuk perdagangan hari ini, Rabu (6/8/2025), Audi menilai pasar akan sangat dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten di semester I 2025. Di samping itu, penguatan harga beberapa komoditas penting seperti CPO (minyak kelapa sawit mentah) dan baja juga berpotensi memberikan dorongan positif bagi IHSG, seiring dengan peningkatan permintaan global.
Sementara itu, Alrich menyoroti pengaruh signifikan dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2025. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,7% secara kuartalan (QoQ), sebuah pemulihan yang impresif dari kontraksi 0,98% QoQ pada kuartal I 2025, sekaligus melampaui perkiraan pasar sebesar 3,7% QoQ.
“Angka ini menandai pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak kuartal ketiga tahun 2020. Pencapaian ini terutama didorong oleh aktivitas perayaan keagamaan dan sektor pariwisata, yang diuntungkan oleh banyaknya hari libur pada kuartal kedua lalu,” terang Alrich.
Adapun, konsumsi masyarakat menunjukkan pertumbuhan 3,14% QoQ, didukung oleh stimulus pemerintah sekitar Rp 24 triliun. Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia pada semester I 2025 tumbuh 5,12% secara tahunan (YoY), melampaui estimasi awal 4,87% dan menandai ekspansi tahunan tercepat sejak semester I tahun 2023. “Membaiknya kinerja ekonomi pada semester I ini menimbulkan optimisme kuat akan prospek pemulihan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2025 yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkas Alrich.
Untuk mengakomodasi sentimen positif ini, Alrich Paskalis Tambolang merekomendasikan beberapa saham pilihan bagi investor. Saham-saham tersebut antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Selain itu, ia juga merekomendasikan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) sebagai pilihan menarik untuk dicermati.
Di sisi lain, Oktavianus Audi juga memberikan pandangan untuk investor dengan menyarankan speculative buy pada saham BMRI, dengan level support di Rp 4.590 dan resistance di Rp 5.000. Tak hanya itu, Audi juga menyarankan speculative buy terhadap saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dengan level support Rp 1.315 dan resistance Rp 1.580.
BMRI Chart by TradingView