Pada bulan Oktober ini, perhatian pasar kembali tertuju pada gelaran pembagian dividen interim. Sejumlah emiten besar telah mengonfirmasi komitmen mereka untuk menyalurkan imbal hasil menarik ini kepada para pemegang saham.
Berdasarkan informasi resmi yang telah dipublikasikan, daftar emiten yang akan membagikan dividen interim mencakup nama-nama besar seperti PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC), PT Pinago Utama Tbk (PNGO), PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO). Kehadiran emiten-emiten ini di tengah sorotan pasar menjadi indikasi peluang investasi yang patut dicermati.
Para ahli strategi pasar melihat momen pembagian dividen interim ini sebagai peluang emas bagi investor. Abdul Azis Setyo Wibowo, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, menyarankan strategi “beli sebelum cum date” untuk mengamankan hak dividen. Setelah tanggal ex-date, investor memiliki fleksibilitas untuk menahan atau menjual saham sesuai profil risiko masing-masing. Senada, Azis secara khusus menyoroti AUTO dan UNTR sebagai pilihan menarik untuk strategi jangka menengah, mengingat kedua saham ini memiliki fundamental yang kokoh, likuiditas tinggi, serta beroperasi di sektor usaha yang stabil dan menjanjikan potensi capital gain.
Namun, penting untuk berhati-hati agar tidak terjebak dalam “dividend trap“. Imam Gunadi, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), memperingatkan investor untuk menghindari saham yang tanggal cum date-nya sudah terlalu dekat. Hal ini karena risiko harga belum mencapai target namun investor justru terperosok ke dalam jebakan dividen menjadi lebih tinggi. Sebagai alternatif, Imam menyarankan untuk trading setelah cum date ketika harga saham cenderung lebih stabil, atau mengambil posisi sejak dividen ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), di mana harga saham biasanya belum mengalami kenaikan signifikan.
Mempertimbangkan berbagai strategi investasi, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menambahkan bahwa rekam jejak emiten yang secara rutin membagikan dividen interim adalah indikator penting. Ia menyarankan investor untuk mengakumulasi saham jauh sebelum pengumuman dividen, atau melakukan strategi “sell on high” saat informasi dividen resmi dirilis guna menghindari risiko dividend trap.
Beralih ke rekomendasi saham spesifik, Imam Gunadi melihat ASII sebagai pilihan yang menjanjikan. Selain potensi dividen interimnya, secara teknikal saham ini menunjukkan tren uptrend yang kuat, ditambah dengan jarak cum date yang masih cukup longgar, ideal bagi trader jangka pendek atau swing trader. Ia menyarankan titik masuk pada harga Rp 5.850, dengan target keuntungan di Rp 6.000, dan batas rugi (stop loss) di bawah Rp 5.775. Sementara itu, Abdul Azis Setyo Wibowo merekomendasikan “trading buy” untuk saham AUTO, dengan target harga Rp 2.470 per saham.
Ratih Mustikoningsih juga memberikan panduan trading plan untuk beberapa saham lain yang patut dicermati. Untuk saham UNTR, ia menetapkan level resistance di Rp 27.500 dan support di Rp 25.700. Sementara untuk ASII, level resistance berada di Rp 6.100 dan support di Rp 5.600. Terakhir, saham TLDN memiliki level resistance di Rp 750 dan support di Rp 670 per saham. Panduan ini dapat menjadi referensi bagi investor yang ingin mengambil bagian dalam momentum dividen interim bulan ini.