Adenomiosis: 8 Makanan yang Harus Dihindari Agar Tidak Mandul!

Adenomiosis merupakan kondisi kompleks di mana jaringan endometrium, yang semestinya melapisi dinding rahim bagian dalam, justru tumbuh dan menyusup ke dalam otot rahim. Penetrasi jaringan ini mengakibatkan rahim membesar, menimbulkan nyeri hebat selama menstruasi (dismenore), serta berpotensi besar memengaruhi kesuburan wanita.

Meskipun tidak setiap penderita adenomiosis lantas mengalami kemandulan, berbagai studi klinis telah mengidentifikasi hubungan erat antara adenomiosis dan infertilitas. Kaitan ini terutama disebabkan oleh perubahan signifikan pada struktur rahim dan adanya hambatan dalam proses implantasi embrio, yang krusial untuk keberhasilan kehamilan.

Jika kamu merasakan gejala seperti pendarahan haid berlebihan (menoragia) dan nyeri menstruasi yang tak henti-henti, ini saatnya untuk lebih cermat terhadap pilihan makanan. Pasalnya, beberapa jenis makanan dilarang penderita adenomiosis terbukti dapat memicu dan memperburuk peradangan, sehingga memperparah gejala adenomiosis yang dialami.

Lantas, apa saja daftar pantangan makanan untuk penderita adenomiosis yang perlu dihindari demi meredakan gejala dan mendukung kesuburan? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi lengkapnya khusus untuk Anda!

1. Daging Merah Olahan

Daging merah olahan, seperti sosis, bacon, dan ham, merupakan pantangan makanan untuk penderita adenomiosis karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi dan senyawa pro-inflamasi. Konsumsi jenis daging ini dapat memicu peradangan sistemik dan meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh. Estrogen sendiri adalah hormon kunci yang memainkan peran sentral dalam perkembangan dan progresivitas adenomiosis.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health bahkan menegaskan kaitan antara konsumsi daging merah berlebihan dengan peningkatan risiko penyakit ginekologis, termasuk endometriosis dan adenomiosis.

2. Produk Susu Tinggi Lemak

Keju full fat, krim, dan susu tinggi lemak sebaiknya dihindari karena mengandung arachidonic acid, sejenis lemak yang secara aktif meningkatkan respons peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis ini adalah akar masalah yang memperburuk nyeri dan mengganggu keseimbangan hormonal pada penderita adenomiosis.

Sebagai alternatif yang lebih sehat, pertimbangkan untuk memilih produk susu rendah lemak atau beralih ke pilihan nabati seperti susu almond atau oat milk, yang lebih ramah bagi kondisi Anda.

3. Gula Berlebih

Permen, kue-kuean, dan minuman kemasan yang sarat gula adalah makanan yang dilarang saat adenomiosis karena dapat memicu lonjakan insulin secara drastis dan memperburuk peradangan sistemik. Harvard Health Publishing melaporkan bahwa fluktuasi kadar gula darah yang tidak stabil ini secara langsung berkontribusi pada intensitas nyeri menstruasi dan memperparah gejala adenomiosis.

Untuk tetap bisa menikmati rasa manis, cobalah mengganti gula rafinasi dengan pemanis alami seperti stevia atau madu dalam takaran yang terkontrol, sebagai pilihan yang lebih bijak untuk kesehatan Anda.

4. Gluten

Meskipun bukan untuk semua orang, banyak wanita penderita endometriosis atau adenomiosis melaporkan adanya perbaikan signifikan pada gejala adenomiosis setelah menjalani diet bebas gluten. Gluten, yang umum ditemukan dalam roti, pasta, dan produk olahan berbahan dasar gandum, berpotensi memicu respons imun dan peradangan pada individu yang sensitif.

Jika Anda tertarik, cobalah untuk menghilangkan gluten dari pola makan Anda selama beberapa minggu dan perhatikan apakah ada perubahan positif pada tingkat nyeri atau pola menstruasi.

5. Makanan Cepat Saji (Fast Food)

Makanan cepat saji seperti ayam goreng, kentang goreng, atau burger sarat akan lemak trans dan natrium. Konsumsi lemak trans yang tinggi secara sistemik dapat memicu inflamasi dan mengganggu keseimbangan hormon yang vital dalam tubuh.

Ketidakstabilan hormonal ini sangat berbahaya dan berisiko tinggi mempercepat perkembangan jaringan abnormal di rahim, termasuk kondisi adenomiosis yang Anda alami.

6. Kafein Berlebihan

Asupan kafein yang berlebihan, terutama dari kopi dan minuman berenergi, dapat memicu peningkatan kadar hormon estrogen dan kortisol. Sebuah riset yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition bahkan mengungkapkan bahwa konsumsi kafein lebih dari 300 mg per hari berpotensi memperparah gangguan hormonal pada wanita.

Bagi penggemar kopi, pertimbangkan untuk membatasi konsumsi hingga satu cangkir kecil per hari, atau beralih ke teh herbal bebas kafein seperti teh chamomile sebagai alternatif yang menenangkan.

7. Alkohol

Alkohol adalah pantangan makanan untuk penderita adenomiosis karena dapat memengaruhi metabolisme estrogen secara signifikan dan memicu peradangan. National Institutes of Health (NIH) telah menggarisbawahi kaitan erat antara konsumsi alkohol dengan peningkatan risiko endometriosis dan berbagai masalah reproduksi.

Lebih lanjut, alkohol juga dapat menghambat penyerapan nutrisi esensial seperti magnesium dan vitamin B, yang sangat diperlukan tubuh untuk mengelola nyeri dan menjaga keseimbangan hormonal yang sehat.

8. Makanan Tinggi Garam

Konsumsi garam berlebihan adalah salah satu makanan dilarang penderita adenomiosis yang dapat memicu retensi cairan, sehingga memperparah sensasi kembung yang kerap dirasakan. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga memperingatkan bahwa asupan sodium yang tinggi berkontribusi pada peradangan dan peningkatan tekanan darah (hipertensi), yang dapat semakin memperberat gejala adenomiosis.

Untuk mengurangi asupan garam, Anda bisa beralih menggunakan bumbu alami seperti rempah-rempah segar atau cuka apel untuk menambah cita rasa masakan sehari-hari.

Meskipun menjaga pola makan sehat bukanlah satu-satunya pendekatan, perubahan diet adenomiosis yang tepat terbukti sangat berpengaruh dalam mengelola gejala adenomiosis dan secara signifikan mendukung peluang kesuburan.

Namun, penting untuk diingat bahwa penyesuaian pola makan ini harus berjalan seiring dengan konsultasi medis. Segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan diagnosis akurat dan penanganan yang holistik. Ingat, semakin cepat adenomiosis ditangani, semakin besar pula peluang Anda untuk mewujudkan kehamilan.

Baca juga:

  • 7 Penyebab Program Hamil Gagal, Bukan Cuma Faktor Makanan!
  • 7 Bahaya Makanan Ultra Proses terhadap Kesuburan
  • 6 Makanan yang Dilarang saat Buka Puasa bagi Penderita PCOS

Ringkasan

Adenomiosis adalah kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh di dalam otot rahim, menyebabkan rahim membesar dan nyeri saat menstruasi, serta berpotensi memengaruhi kesuburan. Beberapa makanan dapat memicu peradangan dan memperburuk gejala adenomiosis. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan asupan makanan.

Makanan yang sebaiknya dihindari penderita adenomiosis antara lain daging merah olahan, produk susu tinggi lemak, gula berlebih, gluten (bagi yang sensitif), makanan cepat saji, kafein berlebihan, alkohol, dan makanan tinggi garam. Menghindari makanan-makanan tersebut dan berkonsultasi dengan dokter dapat membantu mengelola gejala dan mendukung kesuburan.