PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp 3,8 Triliun hingga Juli 2025
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil membukukan nilai kontrak baru mencapai Rp 3,8 triliun hingga bulan Juli 2025. Pencapaian ini mencerminkan kinerja positif perusahaan di tengah dinamika pasar konstruksi nasional. Rincian kontrak baru tersebut menunjukkan keberagaman portofolio ADHI. Sebesar 42% berasal dari proyek gedung, 26% dari proyek infrastruktur, 16% dari proyek engineering & industri, dan sisanya dari proyek lainnya.
Dilihat dari lini bisnis, sektor engineering & konstruksi masih menjadi tulang punggung ADHI, berkontribusi sebesar 85% terhadap total perolehan kontrak baru. Sisa perolehan kontrak dialokasikan pada lini property & hospitality (9%), lini investasi & konsesi (4%), dan lini manufaktur. Hal ini disampaikan Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, kepada Kontan pada Kamis (21/8/2025).
Optimisme ADHI semakin terdongkrak dengan penetapan APBN 2026. Kenaikan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjadi Rp 118,5 triliun pada tahun 2026, meningkat 38,27% year on year (yoy) dari Rp 85,7 triliun di tahun 2025, menawarkan peluang besar bagi perusahaan. Angka ini tercantum dalam Buku II Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Rozi melihat momentum ini sebagai kesempatan untuk memperluas partisipasi ADHI dalam proyek-proyek strategis nasional, sekaligus mendukung percepatan pembangunan infrastruktur.
Selain Kementerian PU, anggaran Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) yang naik menjadi Rp 6,26 triliun pada tahun depan (dari Rp 4,7 triliun di tahun 2025) juga menjadi angin segar. ADHI, yang saat ini tengah mengerjakan 11 proyek di IKN, akan terus mengoptimalkan peluang ini. Proyek-proyek tersebut mencakup tiga proyek gedung, yaitu Istana Wakil Presiden, Pembangunan Sarana & Prasarana 1B, dan Masjid IKN, serta sejumlah proyek infrastruktur seperti Pembangunan Duplikasi Jembatan Pulau Balang II, Jaringan Pipa Limbah IKN, dan Jalan Tol IKN Karangjoang – KKT Kariangau. Dengan portofolio yang beragam dan prospek yang menjanjikan, ADHI siap menghadapi tantangan dan peluang di masa mendatang.
Ringkasan
PT Adhi Karya (ADHI) meraih kontrak baru senilai Rp 3,8 triliun hingga Juli 2025. Portofolio kontrak beragam, meliputi proyek gedung (42%), infrastruktur (26%), engineering & industri (16%), dan lainnya. Sektor engineering & konstruksi menjadi kontributor utama (85%) terhadap total perolehan kontrak baru.
Optimisme ADHI didukung oleh kenaikan APBN 2026, khususnya anggaran Kementerian PU yang naik 38,27% yoy menjadi Rp 118,5 triliun, dan anggaran OIKN yang meningkat menjadi Rp 6,26 triliun. ADHI, yang saat ini mengerjakan 11 proyek di IKN, melihat peluang besar untuk memperluas partisipasi dalam proyek-proyek strategis nasional.