Anggaran MBG Naik! Saham Poultry Terbang? Analis Ungkap Rekomendasi!

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah secara resmi telah menetapkan alokasi anggaran yang sangat signifikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Angka yang disepakati mencapai Rp 335 triliun, sebuah penetapan yang berpotensi membawa dampak besar bagi pasar modal.

Angka ini menunjukkan lonjakan anggaran sebesar 94,76% dibandingkan alokasi tahun 2025 yang hanya senilai Rp 171 triliun. Peningkatan drastis ini sontak menyoroti prospek emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya mereka yang bergerak di sektor unggas atau poultry, yang kini dihadapkan pada peluang sekaligus tantangan.

Suku Bunga Turun ke 5,25%, Simak Prospek Emiten Properti

Menurut Abdul Azis Setyo Wibowo, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, kenaikan anggaran untuk program MBG ini dapat membawa angin segar bagi sektor poultry. Harapannya, program ini mampu memicu lonjakan permintaan terhadap unggas, sekaligus menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kondisi oversupply yang selama ini membebani industri.

Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi oleh sektor poultry dan konsumer saat ini dinilai lebih besar. Melemahnya daya beli masyarakat masih menjadi penghalang utama bagi perbaikan kinerja di kedua sektor tersebut. Azis juga menambahkan bahwa program MBG sendiri belum memberikan pengaruh yang sangat signifikan, baik terhadap sektor unggas maupun sektor konsumer secara keseluruhan.

“Di sisi lain, harga jual rata-rata serta permintaan yang masih rendah tetap menjadi faktor dominan yang mempengaruhi kinerja sektor poultry,” ungkap Azis kepada Kontan, Selasa (19/8). Situasi ini menjadi pertimbangan utama dalam melihat prospek emiten unggas ke depan.

Potensi Perbaikan Harga Hingga Peningkatan Permintaan Dorong Prospek Sektor Unggas

Menganalisis kondisi tersebut, Azis merekomendasikan rating netral untuk dua emiten utama di sektor poultry. Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diberi target harga Rp 1.590 per saham, sementara PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) ditargetkan pada harga Rp 690 per saham.

Secara terpisah, Muhammad Wafi, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), sepakat bahwa program MBG berpotensi memberikan dampak positif yang substansial, asalkan program tersebut benar-benar terealisasi secara efektif. Namun, Wafi mengamati bahwa para investor kemungkinan besar masih akan menanti perkembangan implementasi program ini hingga akhir tahun 2025 untuk melihat kejelasan dampaknya.

“Saat ini, serapan anggarannya masih lambat, dan target pelaksanaan untuk tahun ini juga sudah beberapa kali direvisi,” tambah Wafi kepada Kontan, Selasa (19/8), menunjukkan adanya keraguan pasar terhadap kecepatan dan efektivitas implementasi program pemerintah ini.

Didukung Kinerja dan Dividen Jumbo, Simak Prospek Emiten Anggota MIND ID

Sebagai informasi, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) ini merupakan inisiatif kunci dari strategi Presiden terpilih Prabowo Subianto. Program ini bertujuan membangun ekonomi dari akar rumput melalui platform Astacita, yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat.

Program MBG dirancang terintegrasi dengan berbagai inisiatif lain, termasuk Koperasi Merah Putih, pemeriksaan kesehatan gratis, pendirian sekolah rakyat, hingga pemberdayaan nelayan. Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan dampak ekonomi dan sosial yang luas di seluruh lapisan masyarakat, sejalan dengan visi pembangunan ekonomi yang komprehensif.

Ringkasan

Pemerintah menetapkan anggaran Rp 335 triliun untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dalam RAPBN 2026, melonjak 94,76% dari Rp 171 triliun di tahun 2025. Analis memprediksi hal ini bisa menjadi angin segar bagi sektor poultry, berpotensi meningkatkan permintaan unggas dan mengatasi oversupply. Namun, daya beli masyarakat yang masih lemah menjadi tantangan utama.

Analis memberikan rating netral untuk saham JPFA dengan target harga Rp 1.590 dan MAIN dengan target harga Rp 690. Efektivitas program MBG masih dipertanyakan karena serapan anggaran yang lambat dan revisi target pelaksanaan. Program MBG merupakan inisiatif utama Prabowo Subianto untuk membangun ekonomi dari akar rumput dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.