Asing Borong Saham Big Banks: BCA Paling Diincar, BNI Pimpin Reli di Pekan Ini

Ifonti.com JAKARTA – Gelombang minat investor asing kembali menyelimuti saham bank-bank bermodal besar atau yang dikenal sebagai big banks di Indonesia. Fenomena ini tercermin jelas dari agresifnya aksi beli bersih yang dilakukan oleh investor global, mencapai total Rp 2,2 triliun hanya dalam sepekan terakhir untuk empat emiten bank raksasa tersebut.

Di antara para raksasa keuangan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memimpin perolehan minat investor asing dengan nilai aksi beli bersih tertinggi, mencapai Rp 1,29 triliun dalam satu pekan. Sebagai bank swasta terbesar di Indonesia, aliran dana asing yang signifikan ini turut mendorong kinerja positif saham BBCA, yang berhasil membukukan kenaikan sekitar 1,76% dan ditutup pada harga Rp 8.675 per saham pada Jumat (7/11/2025).

Utang Pinjol dan Paylater Masyarakat RI Capai Rp 101,3 Triliun per September 2025

Menyusul performa BBCA, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menjadi magnet kuat bagi investor asing, dengan catatan aksi beli bersih mencapai Rp 504,26 miliar. Angka ini menjadikannya yang tertinggi di antara bank pelat merah, mencerminkan kepercayaan terhadap bank berlogo 46 ini. Harga saham BBNI bahkan menunjukkan tren kenaikan yang lebih impresif dibandingkan BBCA, melonjak sekitar 2,74% dalam sepekan dan ditutup pada level Rp 4.500 per saham.

Tidak ketinggalan, investor asing turut membukukan aksi beli bersih pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), mencapai Rp 330,22 miliar. Meskipun kenaikan harganya tidak secepat bank-bank lain, bank berlogo pita emas ini tetap mengakhiri pekan dengan catatan positif, terapresiasi sekitar 0,64% dan ditutup pada harga Rp 4.750 per saham.

BBNI Chart by TradingView

Namun, tidak semua big banks mencicipi euforia kenaikan harga secara merata. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), meskipun masih menjadi sasaran aksi beli bersih oleh investor asing, mencatat nilai terendah di antara empat bank, yaitu sebesar Rp 79,22 miliar. Bahkan, saham BBRI menjadi satu-satunya di antara big banks yang tidak membukukan kenaikan harga dalam sepekan terakhir, ditutup pada level yang sama dengan pekan sebelumnya, yaitu Rp 3.980 per saham, untuk bank yang akrab dengan masyarakat luas ini.