Bakal Jadi Tahun Pemulihan Pasar Modal, Begini Strategi OJK Sambut 2026

Ifonti.com JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan tahun 2026 sebagai periode krusial bagi pemulihan pasar modal Indonesia, menekankan pentingnya membangun ketahanan keuangan yang kokoh untuk menghadapi dinamika mendatang.

Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek OJK, Edi Broto Suwarno, menegaskan bahwa penciptaan kepercayaan investor, stabilitas kelembagaan, dan resiliensi finansial merupakan fondasi vital dalam menyambut pergerakan pasar modal pada 2026. “Tahun 2026 akan menjadi periode penting bagi pemulihan dan konsolidasi pasar modal Indonesia setelah berbagai dinamika global dan domestik,” ungkap Edi dalam acara prestisius Economic & Capital Market Outlook 2026 yang digelar Kamis (6/11/2025).

Dalam upaya memperkuat ekosistem pasar modal, OJK berkomitmen untuk meningkatkan kepercayaan investor dan stabilitas kelembagaan melalui strategi pengawasan yang adaptif dan kolaboratif. Sinergi antara regulator, pelaku industri, dan analis pasar modal menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi ini.

Lebih lanjut, OJK secara aktif mendorong kolaborasi multi-pihak untuk memperluas basis investor domestik, mengoptimalkan tata kelola lembaga efek, serta meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Tujuannya adalah untuk memastikan partisipasi publik di pasar modal dapat terus tumbuh secara berkelanjutan.

Senada dengan pandangan OJK, Ketua Umum Perkumpulan Analis Efek Indonesia (PAEI), David Sutyanto, juga menggarisbawahi urgensi pembentukan kepercayaan, stabilitas, dan resiliensi finansial sebagai pilar utama pengembangan pasar modal. “Kami berharap dapat memperkuat peran analis efek dalam memberikan pandangan objektif sekaligus mendukung upaya regulator dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan pasar modal Indonesia,” jelas David.

Sebagai bagian dari kontribusi nyata PAEI dalam memajukan industri, David menjelaskan bahwa Perkumpulan Analis Efek Indonesia rutin mengadakan berbagai kegiatan di pasar modal. Salah satunya adalah CSA Research Competition yang telah menarik perhatian luas, dengan partisipasi 17 peserta umum dan 47 tim dari kategori mahasiswa.

Peserta umum dalam kompetisi bergengsi ini berasal dari individu perorangan yang berkarya di lembaga keuangan dan instansi pemerintah, sedangkan kategori mahasiswa diikuti oleh perwakilan dari berbagai kampus dan universitas terkemuka.