Balik Merugi, Uni-Charm (UCID) Bukukan Rugi Kotor Rp 6,15 Miliar di Semester I-2025

JAKARTA. Kinerja keuangan PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) di semester I tahun 2025 dilaporkan jauh dari kata memuaskan. Perusahaan yang dikenal dengan produk popok dan pembalut ini mengalami pukulan telak, berbalik dari keuntungan signifikan menjadi kerugian pada periode tersebut.

Berdasarkan laporan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (15/8/2025), UCID mencatatkan kerugian sebesar Rp 6,15 miliar di akhir Juni 2025. Angka ini merupakan pembalikan drastis jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana Uni-Charm Indonesia masih mampu membukukan laba bersih hingga Rp 255,19 miliar.

Salah satu faktor utama yang memicu penurunan kinerja ini adalah dampak dari fluktuasi mata uang. UCID mencatat rugi selisih kurs sebesar Rp 2,22 miliar pada paruh pertama 2025, kontras dengan keuntungan selisih kurs senilai Rp 12,98 miliar yang berhasil diraup perseroan di tahun sebelumnya. Selain itu, beban penjualan juga terpantau mengalami peningkatan, dari sebelumnya Rp 603,85 miliar menjadi Rp 618,91 miliar.

Penurunan pendapatan usaha turut memperparah kondisi keuangan Uni-Charm Indonesia. Pendapatan perseroan merosot 14,35% secara tahunan (YoY), dari semula Rp 4,98 triliun menjadi Rp 4,26 triliun. Meski beban pokok pendapatan berhasil ditekan dari Rp 3,89 triliun menjadi Rp 3,51 triliun, hal ini belum cukup menopang kinerja keseluruhan.

Saham Uni Charm Indonesia (UCID) Sentuh Level Terendah Sepanjang Masa

Akibat dari kombinasi faktor-faktor tersebut, laba kotor UCID juga terpangkas signifikan. Laba kotor perusahaan menurun drastis dari Rp 1,09 triliun menjadi hanya Rp 757,70 miliar pada periode yang sama.

Dari sisi neraca keuangan, saldo kas dan setara kas UCID pada Juni 2025 tercatat sebesar Rp 1,78 triliun, menurun dari Rp 1,88 triliun setahun sebelumnya. Total aset perusahaan hingga Juni 2025 juga menyusut menjadi Rp 8,54 triliun, dibandingkan posisi Rp 8,65 triliun pada 31 Desember 2024.

Sementara itu, liabilitas UCID menunjukkan sedikit penurunan, dari Rp 2,79 triliun menjadi Rp 2,74 triliun. Ekuitas perseroan pun turut terkoreksi, dari Rp 5,86 triliun menjadi Rp 5,79 triliun, mencerminkan dampak dari kinerja yang kurang optimal.

Unicharm (UCID) Bidik Pertumbuhan 2 Digit di 2025, Andalkan Inovasi & Ekspansi Pasar

Kinerja saham Uni-Charm Indonesia (UCID) juga mencerminkan sentimen negatif pasar. Pada penutupan perdagangan Jumat (15/8/2025), harga saham UCID bertengger di level Rp 500 per saham. Sejak awal tahun, saham perusahaan multinasional asal Jepang ini telah terkoreksi signifikan hingga 33,33%, mengindikasikan kekhawatiran investor terhadap prospek bisnisnya di tengah tantangan ekonomi.

UCID Chart by TradingView

Ringkasan

PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) mencatatkan kerugian sebesar Rp 6,15 miliar pada semester I tahun 2025, berbanding terbalik dengan laba bersih Rp 255,19 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk rugi selisih kurs sebesar Rp 2,22 miliar dan penurunan pendapatan usaha sebesar 14,35% menjadi Rp 4,26 triliun.

Akibatnya, laba kotor perusahaan juga terpangkas signifikan menjadi Rp 757,70 miliar, dan saldo kas serta setara kas menurun menjadi Rp 1,78 triliun. Saham UCID juga mengalami koreksi signifikan sebesar 33,33% sejak awal tahun, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap prospek bisnis perusahaan.