BBRI Jadi Satu-Satunya Saham Bank Big Cap yang Menguat Hari Ini?

JAKARTA – Perdagangan saham perbankan besar (big banks) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 6 November 2025, ditutup dengan kinerja yang bervariasi, didominasi oleh koreksi minor pada sebagian besar emiten.

Dari empat emiten bank berkapitalisasi pasar terbesar yang sering menjadi penentu arah indeks, tiga di antaranya – BBCA, BMRI, dan BBNI – mengakhiri sesi di zona merah, menunjukkan tekanan jual yang merata. Sementara itu, BBRI berhasil berdiri sendiri dengan mencatatkan penguatan harga saham.

BBCA Tertekan Paling Dalam

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi perhatian utama setelah mencatat penurunan paling signifikan di antara rekan-rekan sejenisnya. Hingga bel penutupan perdagangan pada pukul 16.00 WIB, harga saham BBCA tercatat di level Rp 8.550 per saham, tergerus 1,72% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya pada Rabu (5/11).

Meskipun sempat menunjukkan tanda-tanda optimisme dengan menyentuh level tertinggi di Rp 8.675, saham BBCA gagal mempertahankan momentum dan kembali melandai, mengindikasikan tekanan jual yang kuat menjelang akhir sesi perdagangan.

BMRI Mengalami Koreksi Tipis

Senada dengan BBCA, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga tidak mampu bertahan di teritori positif. Saham BMRI ditutup di level Rp 4.750 per saham, melemah tipis 0,42% dari harga penutupan sebelumnya.

Pergerakan BMRI menunjukkan volatilitas serupa; setelah sempat menguat ke level Rp 4.790, tekanan jual kembali mendominasi, menyeret harga sahamnya turun di menit-menit akhir perdagangan.

BBRI Jadi Satu-Satunya Saham yang Menguat

Di tengah gelombang koreksi yang menimpa sebagian besar saham perbankan besar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tampil sebagai pengecualian yang menarik. Saham BBRI justru berhasil ditutup menguat 0,50%, mencapai level Rp 4.000 per saham.

Kinerja positif ini menjadikan BBRI satu-satunya emiten dari kelompok big banks yang sukses mengakhiri perdagangan Kamis ini dengan performa yang membanggakan, menepis tekanan pasar yang dirasakan oleh rekan-rekannya.

BBNI Ikut Terseret dalam Pelemahan

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga tidak luput dari sentimen negatif yang mempengaruhi sektor perbankan. Pada penutupan pukul 16.00 WIB, harga saham BBNI berada di level Rp 4.440 per saham, mencatatkan penurunan sebesar 0,45% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.

Pelemahan ini menunjukkan bahwa tekanan jual pasar cukup merata, meskipun dengan intensitas yang bervariasi di antara keempat bank terbesar tersebut.

Ringkasan Pergerakan Saham Big Banks (6 November 2025)

Kode Saham Emiten Harga Penutupan (Rp) Perubahan (%) Keterangan
BBCA Bank Central Asia Tbk 8.550 -1,72% Penurunan terdalam
BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.750 -0,42% Koreksi tipis
BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 4.000 +0,50% Menguat signifikan
BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 4.440 -0,45% Turut melemah

Ringkasan

Pada perdagangan saham perbankan besar di BEI tanggal 6 November 2025, mayoritas saham mengalami koreksi. BBCA mengalami penurunan terbesar, diikuti oleh BMRI dan BBNI, sementara BBRI menjadi satu-satunya saham bank berkapitalisasi besar yang berhasil mencatatkan penguatan.

Secara rinci, BBCA ditutup pada Rp 8.550 per saham dengan penurunan 1,72%, BMRI pada Rp 4.750 per saham dengan penurunan 0,42%, BBRI pada Rp 4.000 per saham dengan kenaikan 0,50%, dan BBNI pada Rp 4.440 per saham dengan penurunan 0,45%. Kinerja BBRI menjadi sorotan karena berhasil melawan tren penurunan yang dialami oleh rekan-rekannya.