BEI Buka Suspensi 8 Saham Ini Mulai Selasa (23/9)

Ifonti.com JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghidupkan aktivitas perdagangan delapan saham emiten yang sempat dihentikan sementara atau disuspensi. Keputusan ini berlaku efektif mulai sesi I perdagangan Selasa, 23 September 2025, menandai berakhirnya masa ‘cooling down’ bagi saham-saham tersebut setelah mengalami lonjakan harga yang signifikan.

Kedelapan saham yang akan kembali diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai tersebut meliputi PT Pakuan Tbk (UANG), PT Lion Metal Works Tbk (LION), PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA), PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA), PT Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI), PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE), serta PT Tanah Laut Tbk (INDX). Pembukaan kembali suspensi ini diumumkan secara resmi pada Senin, 22 September 2025, melalui surat Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, dan P.H. Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari.

Sebelumnya, langkah suspensi oleh BEI terhadap kedelapan saham ini diambil sebagai respons atas kenaikan harga kumulatif yang signifikan di pasar. Kebijakan ini merupakan upaya cooling down yang esensial, bertujuan untuk menenangkan volatilitas pasar dan memberikan perlindungan kepada para investor dari pergerakan harga yang terlalu agresif. Ini menunjukkan komitmen BEI dalam menjaga stabilitas dan integritas pasar modal.

Selama periode suspensi berlangsung, Bursa Efek Indonesia juga senantiasa mengimbau seluruh pihak berkepentingan, khususnya para investor, untuk terus mencermati dan memperhatikan setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing perseroan. Hal ini penting guna memastikan keputusan investasi yang rasional dan terinformasi.

Di sisi lain, BEI juga mengeluarkan kebijakan suspensi baru yang berlaku mulai sesi I, Selasa, 23 September 2025. Kali ini, giliran saham PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) dan PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) yang perdagangannya dihentikan sementara hingga ada pengumuman lebih lanjut dari bursa. Kebijakan ini menunjukkan konsistensi BEI dalam menerapkan aturan pengawasan transaksi guna menjaga kewajaran harga.

Keputusan suspensi terhadap BLUE dan DWGL ini tidak terlepas dari performa harga saham yang impresif sebelum penghentian. Saham BLUE tercatat menguat tajam ke level Rp 750 per saham atau meningkat 21,95% pada perdagangan terakhir sebelum suspensi, dengan lonjakan fantastis sebesar 120,59% secara tahun berjalan. Serupa, saham DWGL juga melonjak 24,49% mencapai level Rp 605 per saham, dan telah melonjak 142% sejak awal tahun. Kenaikan signifikan ini menjadi pemicu utama intervensi bursa demi menjaga iklim investasi yang kondusif.