
Ifonti.com , SAMARINDA – Modus penipuan daring atau phishing kini semakin canggih dalam menyamarkan identitasnya, mengancam keamanan data dan aset finansial masyarakat.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Timur mengeluarkan peringatan keras terkait maraknya praktik phishing yang memanfaatkan teknologi untuk mengelabui korban.
Kepala KPw BI Kaltim, Budi Widihartanto, menegaskan pentingnya kewaspadaan publik terhadap ancaman siber ini.
“Phishing bukan lagi sekadar email mencurigakan. Pelaku kini menggunakan pesan yang tampak sangat resmi, bahkan meniru situs perbankan dengan sempurna. Sekali lengah, data pribadi dan dana nasabah bisa lenyap dalam sekejap,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/12/2025).
Lebih lanjut, modus operandi phishing berevolusi menjadi lebih mencengangkan.
Pelaku tak segan menggunakan teknik manipulasi psikologis dengan menciptakan rasa urgensi atau ancaman dalam pesannya.
Tujuannya jelas, yaitu memancing korban untuk segera bertindak tanpa berpikir panjang.
Pada praktiknya, terdapat sejumlah indikator yang patut diwaspadai masyarakat.
- Pertama, adanya tautan mencurigakan yang mengarah ke situs tiruan.
- Kedua, konten pesan yang sarat dengan urgensi berlebihan atau ancaman.
- Ketiga, identitas pengirim yang tidak jelas atau meragukan.
- Keempat, permintaan informasi sensitif seperti kode OTP, PIN, atau kata sandi. Kelima, penggunaan bahasa yang memaksa atau tergesa-gesa.
Dengan demikian, KPw BI Kaltim mengimbau masyarakat untuk senantiasa berhati-hati dalam berinteraksi dengan pesan atau komunikasi digital yang tidak dikenal.
Langkah preventif menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman ini.
Adapun, masyarakat diimbau untuk tidak sembarang mengklik tautan yang diterima, selalu memverifikasi keaslian pengirim pesan, dan tidak pernah membagikan informasi rahasia kepada pihak manapun melalui pesan atau telepon