JAKARTA – Hubungan erat antara Indonesia dan Jepang di sektor keuangan kian mendalam, khususnya dalam sistem pembayaran. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengumumkan perkembangan signifikan ini, menandai babak baru kerja sama digital kedua negara. Setelah sukses mengimplementasikan Local Currency Transaction (LCT) sejak Agustus 2020, kini Indonesia dan Jepang bersiap meluncurkan kerja sama cross border QR yang inovatif, dijadwalkan mulai Agustus 2025.
Dalam acara bertajuk High-Level Campaign LCT & Cross Border of Payments Linkage Indonesia–Japan pada Senin, 25 Agustus 2025, Perry Warjiyo menegaskan, “Kerja sama antara Indonesia dan Jepang semakin erat. Kami bergabung pada hari ini untuk merayakan new chapter dari konektivitas pembayaran Indonesia–Jepang. Saya ulangi, ini adalah new chapter dari kerja sama yang lebih dekat antara Indonesia dan Jepang melalui digital.” Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen kuat dalam memperkuat hubungan ekonomi bilateral melalui inovasi pembayaran digital yang terus berkembang.
Langkah strategis ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan Bank Indonesia dalam mendorong pembayaran lintas negara. “Hari ini kami memulai implementasi cross border QR antara Indonesia dan Jepang. Ini adalah pembayaran lintas negara setelah kami sukses dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand,” jelas Perry, menyoroti rekam jejak positif dalam memperluas jangkauan layanan pembayaran digital di kawasan.
Implementasi cross border QR ini akan membawa kemudahan besar bagi para wisatawan Indonesia. Perry Warjiyo mengungkapkan, sekitar 500 ribu orang Indonesia yang bepergian ke Jepang setiap tahunnya kini dapat menikmati transaksi yang lebih praktis. Mereka hanya perlu menggunakan telepon genggam untuk melakukan pembayaran digital dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di berbagai lokasi populer Jepang.
“Sekarang 500 ribu pelancong dari Indonesia, mereka tidak membutuhkan rupiah, tidak membutuhkan yen. Apa yang mereka butuhkan? Hanya telepon genggam. Ke mana pun mereka pergi, ke Okamachi, ke Don Quijote, ke Shibuya, ke restoran, mereka cukup menggunakan QRIS lewat telepon genggam,” ujarnya, menggambarkan betapa revolusionernya kemudahan ini bagi para pelancong.
Untuk tahap awal, kerja sama cross border QR Indonesia–Jepang ini akan berfokus pada transaksi outbound, yaitu dari Indonesia ke Jepang. Namun, visi ke depan mencakup perluasan cakupan. Dalam waktu dekat, implementasi inbound juga akan direalisasikan, memungkinkan wisatawan dari Jepang untuk menggunakan Japanese QR mereka saat berkunjung ke Indonesia, semakin memperlancar aliran transaksi dan pariwisata antara kedua negara.
Perry Warjiyo menyimpulkan dengan optimisme, “Ini adalah testimoni bagaimana kita mendekati hubungan ekonomi melalui digital. Ini new chapter, ini era baru di digital.” Pernyataan ini menegaskan bahwa kemajuan dalam sistem pembayaran digital bukan hanya sekadar fasilitas, melainkan fondasi penting untuk mempererat hubungan ekonomi dan sosial dalam era modern.