
Ifonti.com JAKARTA. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memberikan tanggapan resminya terkait capaian gemilang perusahaan yang berhasil masuk ke dalam daftar Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Standard Index baru-baru ini.
Seperti yang telah diumumkan pada 6 November lalu, MSCI telah merilis hasil tinjauan berkala (index review) untuk periode November 2025. Dalam daftar prestisius tersebut, BREN menjadi salah satu saham pilihan dari Indonesia yang berhasil mendapatkan tempat di MSCI Global Standard Index. Pencapaian ini menandai pengakuan signifikan terhadap fundamental dan potensi pertumbuhan perusahaan di pasar global.
Direktur Utama Barito Renewables Energy, Tan Hendra Soetjipto, mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan ini. Menurutnya, masuknya BREN ke dalam indeks standar global MSCI merupakan cerminan besarnya kepercayaan yang diberikan oleh lembaga berskala internasional tersebut kepada perseroan. Meski demikian, ia menekankan bahwa pencapaian ini sekaligus menjadi kewajiban bagi BREN untuk terus meningkatkan performa secara berkelanjutan, baik dari aspek finansial maupun penambahan kapasitas pembangkit.
“Kami berkomitmen kuat untuk merealisasikan proyek-proyek yang sudah terencana dalam daftar kami secara cepat dan efisien demi mencapai target yang telah ditetapkan,” tegas Tan Hendra dalam sebuah paparan publik pada Selasa (11/11).
Penjualan Mobil Astra International (ASII) Turun 24,59% Hingga Oktober 2025
Dalam upaya mewujudkan komitmen tersebut, BREN telah mencatat beberapa capaian penting. Pada awal tahun 2025, BREN berhasil mengoperasikan proyek Salak Binary yang menambah kapasitas panas bumi sebesar 16,6 megawatt (MW). Tidak hanya itu, pada kuartal III-2025, perseroan juga sukses menuntaskan proyek Salak Retrofit Unit 4, 5, dan 6, yang secara signifikan menambah kapasitas sebesar 7,7 MW.
Dengan berbagai penambahan tersebut, saat ini BREN telah memiliki kapasitas terpasang energi panas bumi yang mencapai 910,3 MW, serta kapasitas energi angin sebesar 78,75 MW. Angka ini menegaskan posisi BREN sebagai pemain utama dalam sektor energi terbarukan di Indonesia.
Prospek pertumbuhan BREN di masa depan juga terlihat cerah dengan sejumlah proyek panas bumi yang diharapkan rampung dalam waktu dekat. Di antaranya adalah pembangunan PLTP Wayang Windu Unit 3 dengan kapasitas 30 MW yang ditargetkan selesai pada kuartal IV-2026, serta PLTP Salak Unit 7 berkapasitas 40 MW yang juga diproyeksikan kelar pada kuartal IV-2026.
Selain proyek-proyek baru, BREN juga fokus pada peningkatan kapasitas aset eksisting. Ini termasuk proyek Retrofit Wayang Windu Unit 1 & 2 sebesar 18,4 MW yang diproyeksikan selesai pada kuartal IV-2025, serta Retrofit Darajat Unit 3 sebesar 7 MW yang diperkirakan tuntas pada kuartal III-2026. Inisiatif ini menunjukkan strategi komprehensif perusahaan dalam memaksimalkan potensi energi bersih.
Sebagai informasi tambahan mengenai pergerakan saham, harga saham BREN terpantau melemah 2,20% ke level Rp 10.000 per saham menjelang penutupan perdagangan Selasa (11/11). Kendati demikian, dalam kurun waktu sepekan terakhir, harga saham BREN masih menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar 8,40%.
Pasokan Emas Jadi Sentimen Penurunan Laba ANTM Kuartal III, Cek Rekomendasi Sahamnya
Ringkasan
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memberikan tanggapan positif atas keberhasilan masuk ke dalam daftar MSCI Global Standard Index. Direktur Utama BREN, Tan Hendra Soetjipto, menyatakan bahwa hal ini mencerminkan kepercayaan lembaga internasional terhadap perseroan dan memacu BREN untuk terus meningkatkan performa finansial serta kapasitas pembangkit.
BREN telah mencatat beberapa capaian penting, seperti pengoperasian proyek Salak Binary dan penyelesaian proyek Salak Retrofit Unit 4, 5, dan 6. Saat ini, BREN memiliki kapasitas terpasang energi panas bumi sebesar 910,3 MW dan energi angin sebesar 78,75 MW, dengan proyek-proyek baru dan peningkatan kapasitas aset eksisting yang diharapkan rampung dalam waktu dekat.