Kinerja BUMD DKI Jakarta Masih Jadi Sorotan, Gubernur Targetkan Perbaikan Signifikan
Kinerja sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di DKI Jakarta masih menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Meskipun sebagian besar BUMD kini telah mencatatkan laba, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan daerah belum mencapai target kinerja yang diharapkan. Hal ini disampaikannya di Balai Kota Jakarta Pusat, Kamis (7/8).
“Dari 14 BUMD di Jakarta, lebih dari separuhnya sudah menunjukkan kinerja positif, atau yang kita sebut buku biru (laba),” jelas Pramono. “Namun, masih ada beberapa BUMD besar yang kinerjanya belum sesuai harapan, terutama karena beban penugasan khusus yang diemban.”
Untuk mengatasi hal ini, Pemprov DKI berencana mengurangi beban penugasan kepada beberapa BUMD agar tidak mengganggu kinerja keuangan mereka. Selain itu, evaluasi menyeluruh terhadap aset BUMD juga menjadi fokus utama. Terungkap fakta bahwa beberapa aset justru memberikan nilai negatif ketika dikelola BUMD, sementara jika dikelola langsung oleh Pemprov DKI, aset tersebut justru memberikan nilai positif. “Ini yang sedang kita atur agar tidak terjadi kesalahan pembukuan,” tegas Pramono.
Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kinerja dan kepercayaan publik, Pramono menargetkan dua BUMD untuk dapat go public dalam satu tahun ke depan. Lebih lanjut, ia juga berharap lebih dari 75 persen BUMD dapat memberikan dividen sesuai harapan Pemprov DKI.
Laporan Badan Pembina BUMD (BP BUMD) DKI Jakarta menunjukkan penurunan persentase BUMD yang sehat di tahun 2024, yakni menjadi 77 persen, jauh di bawah target 92 persen dan realisasi tahun 2023 yang mencapai 84 persen. Penurunan ini disebabkan oleh tiga BUMD yang masuk kategori tidak sehat berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2023: PT Jakarta Propertindo, Perumda Pembangunan Sarana Jaya, dan PT Jakarta Tourisindo. Pemprov DKI Jakarta tampaknya tengah berupaya keras untuk membalikkan keadaan dan memastikan seluruh BUMD dapat berkontribusi optimal bagi pembangunan Jakarta.
Ringkasan
Kinerja BUMD DKI Jakarta tahun 2024 menurun, dengan hanya 77% BUMD yang sehat, turun dari 84% di tahun 2023 dan target 92%. Penurunan ini disebabkan oleh kinerja buruk PT Jakarta Propertindo, Perumda Pembangunan Sarana Jaya, dan PT Jakarta Tourisindo. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengurangi beban penugasan dan mengevaluasi aset BUMD untuk memperbaiki kinerja.
Sebagai solusi, Pemprov DKI menargetkan dua BUMD untuk melakukan IPO tahun depan dan berharap lebih dari 75% BUMD memberikan dividen sesuai harapan. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja keuangan dan kepercayaan publik terhadap BUMD DKI Jakarta serta memastikan kontribusi optimal bagi pembangunan Jakarta.