Bursa Asia Bergerak Variasi pada Jumat (22/8/2025) Pagi

JAKARTA, Ifonti.comBursa Asia menunjukkan pergerakan yang variatif pada perdagangan Jumat pagi, 22 Agustus 2025. Sejumlah indeks utama tercatat menguat, sementara sebagian lainnya terkoreksi tipis, mencerminkan kehati-hatian investor di tengah sentimen pasar global.

Pada pukul 08.18 WIB, beberapa indeks saham Asia terpantau menguat signifikan. Kospi Korea Selatan melesat 1,06% atau 34,13 poin ke level 3.175,77, diikuti Taiex Taiwan yang melonjak 0,44% atau 1.093,64 poin ke 24.069,02. Hang Seng Hong Kong juga tercatat naik 0,40% atau 100,42 poin menjadi 25.205,04, serta FTSE Malaysia menguat 0,19% atau 3,06 poin ke 1.596,34. Sebaliknya, Nikkei 225 Jepang sedikit melemah 0,01% atau 6,73 poin ke 42.605,12. Penurunan serupa juga dialami ASX 200 Australia yang terkoreksi 0,10% atau 9,09 poin ke 9.010, dan Straits Times Singapura turun tipis 0,01% atau 0,19 poin ke 4.230,73.

Pergerakan bursa Asia yang cenderung dalam kisaran sempit ini dipengaruhi oleh pelemahan saham dan obligasi di Amerika Serikat. Para pelaku pasar global mulai mengurangi ekspektasi mereka terhadap pemotongan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Sentimen ini sejalan dengan laporan Bloomberg yang menunjukkan saham di Jepang dan Australia melemah, sementara pasar Korea Selatan justru menunjukkan penguatan.

Penurunan probabilitas pemotongan suku bunga tersebut terjadi setelah rilis data ekonomi AS yang menunjukkan kinerja lebih kuat dari perkiraan, ditambah dengan pernyataan-pernyataan yang lebih “hawkish” dari para pejabat The Fed. Pekan lalu, peluang penurunan suku bunga pada bulan September diperkirakan mencapai 90%, namun kini telah berkurang menjadi sekitar 70% di pasar uang. Hal ini mencerminkan pergeseran pandangan investor terhadap kebijakan moneter AS.

Dengan ketidakpastian ini, perhatian utama investor kini beralih ke simposium bank sentral di Jackson Hole, Wyoming. Acara tahunan ini sangat dinantikan, terutama pidato dari Ketua The Fed Jerome Powell, yang dijadwalkan pada Jumat pukul 10 pagi waktu New York. Pidato tersebut diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter bank sentral.

Bursa Asia Mixed Pada Perdagangan Kamis (21/8/2025) Pagi, Mayoritas Indeks Menguat

Calvin Tse dari BNP Paribas menyoroti kunci dari simposium ini. “Kunci dari simposium Jackson Hole adalah apakah Ketua The Fed memperbarui fungsi reaksi kebijakan moneternya,” kata Tse. Ia melanjutkan, “Dalam skenario dasar kami, Powell tetap berpegang pada fungsi reaksinya yang ditetapkan pada Juli. Kami pikir ini akan mengejutkan pasar secara hawkish,” yang mengindikasikan potensi kejutan kebijakan moneter yang lebih ketat dari ekspektasi pasar.