Bursa Asia Dihujani Pelemahan, IHSG Sesi I Ditutup Merah ke 8.075

Pada penutupan sesi I perdagangan Kamis (25/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau merosot, mengakhiri paruh pertama hari dengan pelemahan signifikan. IHSG ditutup di level 8.075,77, terkoreksi sebesar 50,78 poin atau setara dengan 0,62 persen dari posisi pembukaan.

Senada dengan IHSG, indeks saham unggulan LQ45 juga tak luput dari tekanan jual. Indeks tersebut anjlok 8,74 poin atau 1,08 persen untuk mencapai posisi 800,03. Kondisi ini mencerminkan sentimen negatif yang melingkupi pasar saham domestik pada sesi tersebut.

Melansir data dari RTI Business, pergerakan IHSG sepanjang sesi I berada dalam rentang yang cukup dinamis, yakni antara level terendah 8.055,92 hingga tertinggi 8.146,09. Namun, tekanan jual jelas mendominasi. Hal ini tercermin dari mayoritas saham yang bergerak melemah, di mana tercatat 431 saham mengalami penurunan, sementara hanya 229 saham yang berhasil menguat, dan 138 saham lainnya stagnan.

Aktivitas perdagangan saham juga cukup ramai, dengan volume transaksi mencapai 34,83 miliar saham. Total frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1,70 juta kali, mengindikasikan partisipasi investor yang tinggi, meskipun nilai transaksi harian mencapai Rp 14,64 triliun.

Kondisi bursa saham Asia pada siang hari ini menunjukkan tren beragam:

  • Indeks Nikkei 225 di Jepang berhasil menguat tipis sebesar 55,09 poin (0,12%), ditutup pada level 45.685,39.
  • Sementara itu, Indeks Hang Seng (HSI) di Hong Kong sedikit tertekan, melemah 4,50 poin (0,02%) ke 26.514,15.
  • Indeks Shanghai Composite (SSEC) di China juga bergerak di zona merah, turun 5,45 poin (0,14%), berakhir di 3.848,17.
  • Di Singapura, Indeks Straits Times (STI) ikut melemah 11,65 poin (0,27%), mencapai posisi 4.278,75.