Bursa Asia Loyo Selasa (28/10) Pagi, Cermati Pertemuan Trump-Takaichi di Tokyo

Pada perdagangan Selasa (28/10/2025), bursa saham Asia terpantau dibuka melemah, mencerminkan kehati-hatian investor. Sentimen ini muncul menjelang pertemuan penting antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang yang baru saja dilantik, Sanae Takaichi, yang menjadi fokus perhatian pasar global.

Kunjungan Presiden Trump ke Tokyo dimulai pada Senin (27/10) dengan pertemuan bersama Kaisar Naruhito. Hari ini, ia dijadwalkan akan menggelar pembicaraan resmi dengan Perdana Menteri Takaichi, sebuah agenda krusial yang menandai pertemuan pertamanya dengan pemimpin asing sejak resmi menduduki jabatannya.

Di Tokyo, Indeks Nikkei 225 mencatat penurunan 0,57% pada awal sesi, mundur dari level rekor yang dicapai pekan lalu. Senada, indeks Topix juga terkoreksi 0,61%. Pelemahan ini turut merembet ke pasar saham Asia lainnya, meskipun Wall Street semalam menorehkan rekor baru. Kospi Korea Selatan menjadi pemimpin pelemahan regional dengan penurunan signifikan 1,4%, diikuti oleh Kosdaq yang turun 0,6%. Sementara itu, Indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka melemah 0,32%. Menariknya, futures Hang Seng Hong Kong sedikit menguat ke level 26.534, dibandingkan penutupan sebelumnya di 26.433,7.

Berbanding terbalik dengan kondisi Asia, Wall Street justru bersinar semalam, memecahkan rekor di ketiga indeks utamanya. S&P 500 melonjak 1,23% menjadi 6.875,16, menandai penutupan perdananya di atas level 6.800. Indeks Nasdaq Composite turut melesat 1,86% ke 23.637,46, didorong oleh performa cemerlang saham-saham semikonduktor seperti Nvidia. Penguatan juga terlihat pada Dow Jones Industrial Average yang naik 0,71% atau 337,47 poin, berakhir di 47.544,59. Lonjakan di Wall Street ini dipicu oleh optimisme yang tumbuh terkait potensi kesepakatan dagang AS-China serta reli kuat di sektor teknologi.

Ke depan, pasar saham global akan menanti serangkaian katalis penting sepanjang pekan ini. Ini mencakup rilis laporan keuangan dari emiten-emiten teknologi raksasa (Big Tech), pengumuman keputusan suku bunga oleh The Fed, serta perkembangan lebih lanjut mengenai potensi kesepakatan dagang baru antara AS dan China.