CDIA Akuisisi Penuh Dua Perusahaan Pelayaran, Cermati Rekomendasi Analis

Ifonti.com   JAKARTA – PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) semakin menunjukkan agresivitasnya dalam memperkuat lini bisnis. Perusahaan ini secara resmi telah menuntaskan akuisisi penuh atas dua entitas afiliasinya yang berfokus pada sektor angkutan laut, yakni PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM), dari PT Buana Primatama Niaga (BPN).

Langkah strategis ini menandai babak baru bagi CDIA. Sebelumnya, CDIA hanya memegang 49% saham di kedua perusahaan tersebut saat masih berstatus Penanaman Modal Asing (PMA), sementara 51% sisanya dimiliki oleh BPN. Peralihan status CDIA menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada 15 Juli 2025 menjadi pemicu utama keputusan untuk mengambil alih seluruh saham milik BPN, menegaskan visi ekspansif perseroan di pasar domestik.

Proses akuisisi komprehensif ini berawal dari perjanjian pinjaman antara CDIA dan BPN yang diteken pada 28 Juni 2024, dan kemudian diamandemen pada 10 Juni 2025. Pinjaman tersebut esensial dalam mendukung berbagai aktivitas usaha BPN, termasuk penyertaan modal awal di CSI dan MIM, serta sebagai uang muka untuk akuisisi saham yang kini telah rampung.

United Tractors (UNTR) Akuisisi Entitas Anak PSAB, Cermati Rekomendasi Analis

Transformasi kepemilikan ini juga dibarengi dengan peningkatan modal yang signifikan di kedua entitas. Berdasarkan akta pemegang saham, modal ditempatkan dan disetor di CSI melonjak drastis dari Rp 127,65 miliar menjadi Rp 2,85 triliun. Dalam peningkatan ini, CDIA berkontribusi sebesar Rp 1,33 triliun, sementara BPN menyumbang Rp 1,39 triliun. Demikian pula di MIM, modal melonjak dari Rp 523,68 miliar menjadi Rp 2,33 triliun, dengan partisipasi CDIA sebesar Rp 883,36 miliar dan BPN Rp 919,42 miliar.

  CDIA Chart by TradingView  

Setelah proses permodalan yang substansial ini, CDIA bergerak maju untuk menyelesaikan akuisisi penuh. BPN secara resmi melepas seluruh kepemilikan sahamnya di CSI kepada CDIA senilai Rp 1,46 triliun. Tak hanya itu, BPN juga menjual seluruh sahamnya di MIM kepada CDIA dengan nilai Rp 1,22 triliun, mengukuhkan kendali penuh CDIA atas kedua perusahaan pelayaran tersebut.

Muhammad Wafi, seorang analis dari Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), menilai langkah CDIA ini sebagai keputusan yang sangat strategis. Menurut Wafi, akuisisi ini bukan sekadar penambahan aset semata, melainkan sebuah ekspansi signifikan yang akan memperluas sumber pendapatan jangka panjang CDIA. Integrasi penuh CSI dan MIM diharapkan mampu menekan biaya logistik perusahaan secara keseluruhan, meningkatkan utilisasi armada kapal, serta memperkuat recurring income dari bisnis pelayaran yang stabil.

Wafi lebih lanjut memaparkan bahwa arah bisnis CDIA semakin ekspansif pasca perubahan status menjadi PMDN. Ia melihat potensi yang sangat besar di sektor logistik laut, terutama dengan meningkatnya volume perdagangan domestik dan kebutuhan rantai pasok yang terus tumbuh. Prospek CDIA dinilai kian menjanjikan, apalagi dengan adanya sinergi yang kuat bersama Grup Barito, yang dapat membuka peluang-peluang baru.

United Tractors (UNTR) Bakal Akuisisi Tambang Emas Doup, Simak Rekomendasi Analis

Melihat prospek cerah ini, Muhammad Wafi merekomendasikan ‘trading buy‘ untuk saham CDIA, dengan target harga jangka menengah yang ditetapkan di kisaran Rp 2.800–Rp 3.000 per saham. Sebuah indikasi kuat akan kepercayaan pasar terhadap strategi pertumbuhan CDIA.