
Ifonti.com, JAKARTA – Pergerakan positif mewarnai awal perdagangan saham hari ini, Selasa (4/11/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 5,67 poin atau setara dengan 0,069% pada pukul 09.03 WIB, bertengger di level 8.280,75. Kenaikan ini melanjutkan tren optimisme di pasar modal domestik.
Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, memproyeksikan bahwa tren positif IHSG akan berlanjut. Untuk perdagangan Selasa (4/11/2025) ini, Tasrul memperkirakan pergerakan IHSG akan berada dalam rentang level 8.123 hingga 8.209.
Pada penutupan perdagangan 3 November 2025, IHSG tercatat di level 8.275,08, bergerak dalam rentang 8.163,88 hingga 8.282,16. Posisi ini menunjukkan IHSG masih mampu bertahan di atas level kritis 8.123, mempertahankan struktur harga dalam kanal uptrend jangka pendeknya. Level resistansi terdekat berada di 8.290 dan 8.339, sementara area dukungan utama berada pada support 1 di 8.181 dan support 2 di 8.123.
Analisis indikator momentum lebih lanjut menguatkan sentimen positif. MACD, dengan nilai 7.59 versus sinyal 2.58, mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan. Aliran dana masuk juga terlihat meningkat, ditunjukkan oleh MFI di angka 51.43. Meskipun demikian, RSI yang mencapai 76.30 memberikan sinyal bahwa pasar mendekati area jenuh beli (overbought). Indikator W%R –23.32 dan CMO 52.61 turut menegaskan dominasi momentum beli yang kuat di pasar.
Dari perspektif kuantitatif, tren jangka pendek IHSG selama 98 periode menunjukkan kekuatan yang solid, dengan nilai r-squared mencapai 0.871. Namun, volume transaksi yang tercatat sebesar 221.392.481 masih di bawah rata-rata volume sebesar 304.167.614. Hal ini mengisyaratkan bahwa penguatan yang terjadi masih bersifat terbatas dan belum sepenuhnya didukung oleh partisipasi pasar yang masif. Kendati demikian, selama IHSG mampu menjaga posisinya di atas level 8.123, arah jangka pendek diperkirakan tetap positif, membuka peluang kenaikan menuju 8.339.
IHSG Dibuka Menguat ke 8.289, Top Gainers LQ45: JPFA, INCO dan TLKM, Selasa (4/11)
Selain analisis komprehensif untuk IHSG, Tasrul Tannar juga menyajikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham pilihan. Berikut adalah rincian analisis dan rekomendasinya:
1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
Saham ADMR.JK menutup perdagangan 3 November 2025 pada level 1.380, bergerak dalam rentang 1.340 hingga 1.430. Pergerakan ini masih berada di atas garis tren bawah 1.352, menjaga validitas uptrend jangka pendek (periode 40). Target penguatan saham ini diproyeksikan menuju level resistansi 1 di 1.420 dan resistansi 2 di 1.455. Sementara itu, support 1 di 1.350 dan support 2 di 1.315 berfungsi sebagai area pertahanan krusial, dengan level cut loss ditetapkan di 1.315.
Secara kuantitatif, tren ADMR cukup terarah, ditunjukkan oleh nilai r-squared 0.836 dan korelasi 0.562, dengan karakter defensif (beta 0.421). Z-score 1.40 menandakan harga sedikit di atas rata-rata historis, sementara slope 13.49 mengindikasikan tren naik yang stabil. Namun, volume transaksi sebesar 54.301.600 masih di bawah rata-rata 85.593.059, menunjukkan bahwa penguatan belum didukung oleh partisipasi pasar yang signifikan.
Dari sisi momentum, MACD (1.51 vs sinyal 6.72) mengindikasikan pelemahan momentum beli. MFI di 23.27 dan RSI di 8.54 menunjukkan kondisi jenuh jual (oversold), mengisyaratkan potensi pembalikan. W%R –69.62 menegaskan meredanya tekanan jual, dan CMO -82.93 mencerminkan volatilitas tinggi dengan kecenderungan negatif. Menariknya, aktivitas investor asing menunjukkan posisi positif, dengan rata-rata pembelian asing (5.318.370) lebih tinggi dari rata-rata penjualan asing (4.703.445). Secara keseluruhan, ADMR berada dalam fase konsolidasi naik dan berpeluang rebound menuju 1.420–1.455, asalkan mampu bertahan di atas level 1.315.
Pada awal perdagangan Selasa (4/11/2025), saham ADMR dibuka di level Rp1.380 per saham.
Support : Rp 160 – Rp 163
Resistance : Rp 1.420 – Rp 1.455
Rekomendasi : Buy on weakness
ADMR Chart by TradingView
2. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
Saham ASRI.JK menutup perdagangan 3 November 2025 pada level 166, dengan rentang pergerakan antara 164 hingga 167. Posisi ini masih dipertahankan di atas garis tren bawah 169, menjaga validitas uptrend jangka menengah (periode 159). Target kenaikan diproyeksikan menuju level resistansi 1 di 168 dan resistansi 2 di 171. Sementara itu, support 1 di 163 dan support 2 di 160 menjadi area pertahanan penting, dengan level cut loss di 140.
Analisis kuantitatif menunjukkan bahwa ASRI memiliki tren yang kuat dan konsisten, tercermin dari r-squared 0.766 dan korelasi 0.954. Dengan beta 1.188, saham ini menunjukkan karakter agresif terhadap pasar. Z-score 1.18 mengindikasikan harga sedikit di atas rata-rata, dengan slope 0.46 yang menunjukkan laju kenaikan moderat. Namun, volume transaksi sebesar 17.603.400 masih jauh di bawah rata-rata 55.393.095, mengindikasikan momentum penguatan belum didukung oleh partisipasi pasar yang besar.
Dari sisi momentum, MACD (-0.05 vs sinyal -0.18) berada dalam fase konsolidasi dengan bias netral. MFI di 35.66 menunjukkan tekanan beli mulai pulih dari area bawah, sementara RSI 51.52 mencerminkan momentum netral dengan potensi penguatan terbatas. W%R -37.16 mengindikasikan harga berada di area tengah antara jenuh beli dan jenuh jual. CMO 3.04 mengonfirmasi bahwa arah momentum mulai positif, meskipun masih lemah. Secara keseluruhan, ASRI berada dalam fase konsolidasi menanjak dan memiliki peluang rebound menuju 168–171, selama harga mampu bertahan di atas 160. Penurunan di bawah 140 berpotensi melemahkan tren.
Pada awal perdagangan Selasa (4/11/2025), saham ASRI dibuka di level Rp166 per saham.
Support : Rp 145 – Rp 150
Resistance : Rp 168 – Rp 171
Rekomendasi : Trading buy
ASRI Chart by TradingView
3. PT Sentul City Tbk (BKSL)
Saham BKSL menutup perdagangan 3 November 2025 di level 117, bergerak dalam rentang 116 hingga 119. Saham ini masih mampu bertahan di atas support utama 110, menjaga potensi rebound jangka panjangnya. Meskipun demikian, harga yang kini berada di bawah garis tren bawah 134 mengindikasikan kuatnya tekanan jual. Level resistansi terdekat berada di 118 dan 119, sementara area support utama di 113 dan 110 menjadi garis pertahanan penting, dengan level cut loss di 110.
Secara kuantitatif, tren jangka panjang (periode 250) BKSL masih terarah, dengan r-squared 0.848 dan korelasi 0.463, menunjukkan pergerakan harga yang sejalan dengan tren meskipun belum solid. Beta 1.553 mencerminkan karakter agresif terhadap pasar, sedangkan Z-score 1.44 menandakan harga sedikit di atas rata-rata historis. Slope 0.48 mengindikasikan laju kenaikan yang moderat. Indikator PVR 4.09 dan VVR 7.47 menyoroti volatilitas tinggi dalam rentang jangka panjang.
Dari sisi volume, transaksi sebesar 103.139.400 masih jauh di bawah rata-rata 300.125.947, mengisyaratkan bahwa pelemahan belum diikuti oleh partisipasi pasar yang signifikan. Aktivitas investor asing juga menunjukkan distribusi, dengan rata-rata pembelian asing (39.233.443) lebih rendah dari rata-rata penjualan asing (41.039.501). Secara keseluruhan, BKSL masih berada dalam fase konsolidasi melemah, namun memiliki peluang rebound teknikal menuju 118–119, asalkan mampu bertahan di atas level 110 dan tekanan jual dari investor asing mulai mereda.
Pada awal perdagangan Selasa (4/11/2025), saham BKSL dibuka di level Rp117 per saham.
Support : Rp 110 – Rp 113
Resistance : Rp 118 – Rp 119
Rekomendasi : Trading buy
BKSL Chart by TradingView