
Ifonti.com JAKARTA. PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan melakukan aksi korporasi berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue.
CSIS rencananya akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 522.800.000 saham dengan nilai nominal saham tersebut Rp 100 per saham atau 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan rights issue tersebut ditetapkan sebesar Rp 380 per saham.
Dengan demikian, potensi jumlah dana yang akan diterima CSIS dalam PMHMETD I adalah sebanyak-banyaknya Rp 198.664.000.000.
IHSG Bergerak ke 8.649 di Akhir Sesi Pertama, Top Losers LQ45: TOWR, KLBF, MDKA
“Setiap pemegang 10 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 23 Desember 2025 berhak atas 4 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD,” ungkap Direktur Utama CSIS Tjoea Aubintoro dalam keterbukaan informasi, Selasa (16/12).
Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan saham tersebut wajib dijual oleh CSIS dan hasil penjualannya dimasukan ke dalam rekening perusahaan.
HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama enam hari kerja mulai tanggal 29 Desember 2025 sampai dengan tanggal 7 Januari 2026. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Adapun saham yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalamsegala hal dengan saham yang telah diterbitkan oleh CSIS.
CSIS sendiri telah menyiapkan pembeli siaga atas rights issue tersebut yakni PT Andalan Utama Bintara (AUB) yang merupakan pemegang saham utama perusahaan. AUB menyatakan akan melaksanakan seluruh rights issue yang akan diperoleh yaitu sejumlah 299.200.000 HMETD yang dimilikinya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 380 per saham. Alhasil, AUB akan menyerap dana rights issue sejumlah Rp 113.696.000.000.
Selain AUB, ada PT Olympic Kapital Equity (OKE) yang bersiap jadi pembeli siaga rights issue CSIS. OKE menyatakan akan melaksanakan sebagian HMETD yang akan diperoleh yaitu sejumlah 52.630.000 HMETD yang dimilikinya dengan harga pelaksanaan Rp 380 per saham. OKE pun bakal menyerap dana dari pelaksanaan rights issue berjumlah Rp 19.999.400.000.
Lebih lanjut, apabila saham baru yang ditawarkan dalam rights issue ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang rights issue, maka sisanya akan dijatahkan secara proporsional. Penjatahan ini berdasarkan jumlah rights issue yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan saham berdasarkan harga pemesanan kepada pemegang right issue lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya.
Jika setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka pembeli siaga akan membeli total sebanyak-banyaknya 165.494.000 sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut dengan harga yang sama dengan harga pelaksanaan, yaitu Rp 380 per saham. Dengan begitu pembeli siaga berpeluang membeli sisa saham sebanyak-banyaknya Rp 62.887.720.000 yang seluruhnya akan dibayar secara tunai.
Petrosea (PTRO) Dirikan Anak Usaha Baru di Bidang Kesehatan
Bersamaan dengan rights issue ini, CSIS juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 52.280.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru perusahaan atau sebanyak-banyaknya 2,78% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka rights issue.
“Untuk setiap 1.000 saham baru hasil pelaksanaan HMETD, melekat 100 Waran Seri I bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya,” ujar Tjoea.
Harga pelaksanaan Waran Seri I CSIS adalah sebesar Rp 512 per saham, sehingga dana hasil pelaksanannya dapat mencapai Rp 26.767.360.000. Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak tanggal pencatatan Waran Seri I di BEI sampai dengan 1 hari kerja sebelum ulang tahun ketiga. Periode pelaksanaan Waran Seri I ini dimulai dari 29 Juni 2026 sampai dengan 28 Desember 2028.
Dana yang diperoleh CSIS dari pelaksanaan rights issue akan digunakan untuk seoran modal ke entitas anak yaitu PT Bogorindo Cemerlang sebanyak Rp 193.695.120.000. Dari situ, perusahaan tersebut akan menggelontorkan Rp 93 miliar untuk pembangunan infrastruktur di Kawasan Industri Cikembar, sekitar Rp 10 miliar untuk pembangunan infrastruktur di Bukit Panenjoan, sekitar Rp 7 miliar untuk pembangunan Gudang di Kawasan Industri Sentul, dan sekitar Rp 83,70 miliar untuk pembebasan lahan menambah landbank di sekitar Kawasan Industri Cikembar.
Sisa dana rights issue akan digunakan CSIS untuk biaya operasional perusahaan, namun tidak terbatas pada biaya, gaji, dan biaya operasional lain yang diperlukan.
Setali tiga uang, dana hasil pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan oleh CSIS untuk biaya operasional, namun tidak terbatas pada biaya, biaya konsultan, gaji, dan biaya operasional lain yang diperlukan.
Gunung Raja Paksi (GGRP) Resmi Berstatus PMA, Apollo Visintama Jadi Pengendali