Cuan Jumbo Pelican Tinggalkan Saham Grup Garuda Food Milik Konglomerat Sudhamek

Ifonti.com , JAKARTA – Pergerakan signifikan terjadi di pasar saham PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) setelah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merilis informasi tentang munculnya pemegang saham baru, BEL SA. Perusahaan asal Prancis ini kini menggenggam 22,5% saham KEJU yang merupakan bagian dari Grup Garuda Food, entitas bisnis milik konglomerat Sudhamek.

Dalam transaksi yang tercatat pada 8 Agustus 2025 tersebut, BEL SA menggunakan jasa Citibank NA sebagai sekuritas. Sementara itu, investor sebelumnya, Pelican Company Limited, yang beralamat di Cayman dan menggunakan manajer investasi PT Verdhana Sekuritas Indonesia, tidak lagi tercantum dalam daftar pemegang saham. Sehari sebelum transaksi, Pelican masih memiliki 1.019.531.250 helai saham KEJU, setara dengan 18,13% kepemilikan.

Secara paralel, BEL SA juga mengumumkan kepada Bursa Efek Indonesia bahwa mereka telah membeli saham KEJU dengan harga Rp560 per lembar. Perusahaan asal Prancis ini menyatakan telah mengakuisisi 1.265.625.000 lembar saham, jumlah yang lebih besar dari kepemilikan Pelican sebelumnya. Dengan harga pelaksanaan tersebut, BEL SA mengucurkan dana sebesar Rp708,75 miliar untuk transaksi ini. Di sisi lain, dengan asumsi Pelican menjual seluruh kepemilikannya, perusahaan tersebut diperkirakan meraup Rp560 miliar dari divestasi ini.

Perjalanan Pelican Company Limited sebagai pemegang saham KEJU pertama kali terpantau pada Juli 2022. Kala itu, perseroan mengumumkan pembelian saham KEJU di harga Rp1.126 per lembar sebanyak 271,8 juta saham atau 18,13% dari total modal disetor, dengan nilai transaksi mencapai Rp306,1 miliar. Saham KEJU tersebut diperoleh Pelican dari Lie Po Fung yang melepas 168,7 juta saham (11,25%) dan Sandjaya Rusli yang menjual 103,1 juta saham (6,88%).

Meskipun Pelican tidak melakukan penambahan investasi setelahnya, aksi korporasi KEJU melalui pemberian saham bonus dengan rasio 4:11 pada Desember 2024 secara signifikan meningkatkan kepemilikan Pelican menjadi 1,26 miliar lembar. Selain itu, Pelican juga menikmati keuntungan dari dividen yang dibagikan KEJU, yakni sebesar Rp75 per saham pada 2023, Rp53 pada 2024, dan Rp13 pada tahun ini sebelum divestasi. Total dividen yang diterima Pelican dari kepemilikan ini mencapai Rp20,38 miliar, Rp14,4 miliar, dan Rp16,44 miliar.

Sebagai informasi tambahan, pada saat pembelian saham produsen keju cheddar Prochiz tersebut di 8 Juli 2022, selain Pelican Company Limited, PT Tudung Putra Putri Jaya (TPPJ) juga ikut membeli 37,5 juta saham KEJU di harga Rp1.126 per lembar. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan TPPJ di KEJU dari 75 juta saham (5,00%) menjadi 112,5 juta saham (7,50%).

Dimulai dari Induk Usaha

Keuntungan yang diraih Pelican dalam grup Garuda Food bukan kali pertama terjadi. Entitas ini sebelumnya tercatat sebagai pemegang mandatory convertible bond PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD), yang merupakan induk usaha KEJU. Dalam prospektus IPO pada 2018, Pelican memboyong 727.841.290 saham GOOD atau setara 9,86% kepemilikan dengan mengkonversi utang tanpa bunga sebesar Rp934,99 miliar yang dikucurkan sebelum IPO pada Maret 2018. Nilai konversi tersebut setara dengan Rp1.284,62 per saham.

Pelican kemudian mengakhiri investasinya di GOOD dengan menjual kepemilikannya kepada Hormel Foods Corporation (HFIC) pada Desember 2022. Meski nama Pelican tidak lagi muncul dalam daftar pemegang saham, terdapat transaksi di pasar negosiasi yang melibatkan 10,77 miliar saham GOOD di harga Rp580 per saham pada hari itu. Total nilai transaksi di pasar negosiasi tersebut memberikan kontribusi mayoritas pada total transaksi saham GOOD yang mencapai Rp6,25 triliun pada hari tersebut.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.