Dolar AS Tertekan! Pemangkasan Suku Bunga Jadi Pemicu?

Indeks dolar menunjukkan stabilitas di kisaran 97,3 pada hari Selasa (16/9), namun tetap diperdagangkan mendekati level terendah dalam lebih dari dua bulan. Pergerakan ini terjadi seiring dengan dimulainya pertemuan kebijakan dua hari oleh Federal Reserve pada hari yang sama, sebuah agenda krusial yang sangat dinanti pasar.

Menurut laporan, pasar keuangan hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) akan terealisasi pada minggu ini. Proyeksi ini bahkan lebih jauh, dengan total pelonggaran kebijakan moneter sebesar 67 basis poin diperkirakan akan terjadi hingga akhir tahun. Ekspektasi pemangkasan suku bunga ini diperkuat oleh data ekonomi AS terbaru yang mengindikasikan pendinginan pasar tenaga kerja AS dan inflasi yang terkendali, bahkan di tengah tekanan tarif dagang yang berlaku.

Di sisi lain, tekanan terhadap The Fed juga datang dari ranah politik. Presiden AS Donald Trump secara terbuka mendesak Ketua Fed Jerome Powell untuk memberlakukan pemangkasan suku bunga yang lebih signifikan, beralasan bahwa sektor perumahan AS menunjukkan pelemahan yang memerlukan intervensi kebijakan moneter. Sementara itu, perhatian investor pada hari ini akan tertuju pada rilis data-data penting yang dapat memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kesehatan ekonomi AS, termasuk penjualan ritel, harga impor, indikator perumahan, dan inventaris bisnis.

Di tengah sorotan domestik AS, perkembangan positif muncul dari front perdagangan internasional. Presiden Trump pada hari Senin menyatakan bahwa negosiasi AS-Tiongkok yang sedang berlangsung di Spanyol berjalan dengan baik. Puncak dari upaya diplomatik ini adalah jadwal pertemuan antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada hari Jumat, yang diharapkan dapat merampungkan persyaratan kesepakatan dagang antara kedua negara adidaya tersebut.