Ekonomi RI Makin Kuat: IMF & Pasar Beri Lampu Hijau!

Ifonti.com — Di tengah gejolak ekonomi global, Indonesia muncul sebagai titik terang dengan lintasan pertumbuhan yang menjanjikan dan fondasi makro yang semakin kokoh. Kesimpulan ini sejalan dengan hasil IMF Article IV Consultation 2025, yang menegaskan resiliensi ekonomi Indonesia di tengah volatilitas pasar global.

Shan Saeed, Chief Economist IQI Global, menyoroti proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5–5,8% pada tahun 2025 dan 5–6% pada tahun 2026. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan stabilitas yang terjaga dan terus menguat. “Pertumbuhan di kisaran 5–5,8% pada 2025 dan 5–6% pada 2026 mengukuhkan Indonesia sebagai ekonomi yang tidak hanya tahan banting, tetapi juga didukung oleh struktur kebijakan yang konsisten,” ujarnya pada Kamis (20/11).

Saeed menekankan bahwa kerangka kebijakan pemerintah, yang berfokus pada investasi infrastruktur, penguatan industrialisasi hilir, dan peningkatan produktivitas tenaga kerja, telah menjadi fondasi pertumbuhan yang solid dalam beberapa tahun terakhir. Bauran kebijakan fiskal dan moneter Indonesia dipandangnya sebagai “rekayasa presisi,” yang secara cerdas menyeimbangkan stabilitas makro dengan daya tarik investasi.

Prabowo Janjikan Tegas Berantas Korupsi, Hasil Sitaan untuk Kualitas Pendidikan

Berbagai indikator utama menggarisbawahi ketahanan struktural yang signifikan. Bank Indonesia (BI) dinilai berhasil menjalankan pelonggaran moneter yang terukur, sambil menjaga stabilitas eksternal. Hal ini didukung oleh inflasi yang stabil di sekitar 2,8%, cadangan devisa yang kuat, dan nilai tukar rupiah yang relatif stabil. Selain itu, regulator seperti OJK dan BKPM berperan penting dalam memperkuat kepastian pasar melalui percepatan perizinan dan pendalaman arus investasi ke sektor-sektor strategis seperti hilirisasi minerba, kendaraan listrik, digital finance, dan transisi energi.

Respons positif pasar keuangan semakin memperkuat validasi terhadap arah kebijakan Indonesia. Saeed menunjuk pada pergerakan IHSG yang stabil di kisaran 8.100–8.300 serta aliran modal asing yang tetap kuat. “Pasar tidak hanya merespons, tetapi juga memvalidasi kerangka makro Indonesia,” tegasnya.

Pandangan Saeed semakin relevan dengan penegasan IMF sebelumnya, yang menempatkan Indonesia sebagai bright spot di tengah tantangan global dalam hasil konsultasi Article IV 2025. Keselarasan antara penilaian IMF dan sentimen pasar mengukuhkan persepsi bahwa Indonesia berada pada jalur kebijakan yang kredibel dan berorientasi jangka panjang.

Dalam proyeksinya, Saeed melihat stabilitas sebagai aset strategis utama bagi Indonesia di tahun-tahun mendatang. Ia bahkan menyebut stabilitas ini sebagai “mata uang strategis” yang memperkuat posisi Indonesia dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Kejelasan kebijakan, konsistensi regulasi, dan disiplin fiskal menciptakan lingkungan yang “secara struktural investable.”

Resmikan Jembatan Kabanaran, Prabowo: Infrastruktur Akan Majukan Pariwisata, Pembukaan Lapangan Kerja dan Majukan Perekonomian

Dengan fondasi makro yang terus menguat dan validasi berulang dari lembaga internasional serta pelaku pasar, Indonesia berada pada posisi yang menguntungkan untuk mempertahankan ketahanan ekonomi dan menarik investasi berkualitas pada fase transformasi berikutnya. Indonesia siap memanfaatkan momentum ini untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Ringkasan

Ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah gejolak global, dengan proyeksi pertumbuhan 5-5,8% pada tahun 2025 dan 5-6% pada tahun 2026. Stabilitas ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang berfokus pada investasi infrastruktur, industrialisasi hilir, dan peningkatan produktivitas tenaga kerja. Kerangka kebijakan fiskal dan moneter yang terukur juga berperan penting dalam menjaga stabilitas makro dan menarik investasi.

Bank Indonesia berhasil menjaga inflasi stabil, cadangan devisa kuat, dan nilai tukar rupiah yang relatif stabil. Pasar keuangan merespons positif dengan pergerakan IHSG yang stabil dan aliran modal asing yang kuat. Penilaian positif dari IMF, yang menempatkan Indonesia sebagai bright spot, semakin mengukuhkan kredibilitas kebijakan ekonomi Indonesia dan prospek jangka panjangnya.