Emas Antam Cs Diburu, BPS: Inflasi Perhiasan Tembus 52% di Oktober 2025

Ifonti.com , JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masyarakat Indonesia semakin gemar membeli emas Antam hingga perhiasan. Kondisi ini membuat komoditas tersebut menjadi salah satu pendorong utama inflasi pada Oktober 2025.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan emas perhiasan memberikan andil besar terhadap inflasi Oktober 2025.

Data BPS menunjukkan, inflasi emas perhiasan pada Oktober 2025 sebesar 52,76% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan andil inflasi 0,68%, serta inflasi tertinggi sejak 45 bulan berturut-turut sejak Februari 2022.

: Harga Emas Antam Turun Tipis Hari Ini (24/11) Dibanderol Rp2,34 Juta per Gram

Amalia juga menyebut tren kenaikan harga emas di pasar internasional terus berlanjut sepanjang tahun.

Menurutnya, ketidakpastian geopolitik global, fluktuasi pasar keuangan, dan inflasi mendorong investor mengalihkan aset ke emas sebagai safe haven. Alhasil, sambung dia, kombinasi faktor makro ini menopang tingginya permintaan emas domestik.

: : Cek Harga Emas Terbaru Hari Ini Minggu (23/11), UBS Cenderung Stabil

“Animo masyarakat tidak hanya di domestik maupun di tingkat global menganggap emas sebagai safe haven, sebagai komoditas untuk lindung nilai dari nilai mata uang sehingga mereka menjadikan komoditas emas itu sebagai komoditas investasi,” kata Amalia dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah 2025 di YouTube Kemendagri, Senin (24/11/2025).

Mengacu data Antam, Amalia menuturkan volume penjualan emas sepanjang Januari—September 2025 sebesar 34.164 kilogram (1.098.398 troy oz). Volumenya meningkat 20% dari capaian penjualan pada periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai 918.450 troy oz.

: : Arah Harga Emas Dunia Hari Ini, Update Geopolitik Ukraina Hadirkan Ketidakpastian

“Seiring dengan kenaikan harga yang meningkat, juga volume penjualan emas yang meningkat. Itu tadi yang menunjukkan bahwa permintaan masyarakat untuk mengalihkan investasi ke emas juga terlihat dalam tren yang meningkat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Amalia menyampaikan inflasi pada Oktober 2025 mencapai 0,28%, dengan kontribusi signifikan dari emas. Komoditas ini memberikan andil inflasi sebesar 0,21%.

“Jadi sebenarnya kalau emas kita anggap sebagai tidak mengalami kenaikan, sebenarnya inflasi bulan ke bulan itu tanpa emas adalah sebesar 0,07%,” terangnya.

Dia menambahkan, angka 0,07% tersebut merupakan gabungan dari komoditas yang mengalami kenaikan dan penurunan harga.

Di sisi lain, Wakil Menteri Dalam Negeri Akhmad Wiyagus turut menyoroti peran emas dalam inflasi. Dia menuturkan, harga emas global yang melonjak ikut mengerek harga domestik.

Akhmad mengatakan inflasi ini terjadi lantaran harga emas yang melonjak cukup tinggi secara internasional, imbas permintaan komoditas emas. Alhasil, harga emas di Indonesia juga melonjak mencapai Rp2,23 juta per gram.

Menurutnya, tren investasi emas di Indonesia terus menguat. Menurutnya, masyarakat memilih emas karena alasan ketahanan finansial.

“Karena emas ini menjadi instrumen pilihan investor Indonesia untuk membangun ketahanan finansial dan menyisihkan dana darurat,” pungkasnya.