Ifonti.com Harga emas dunia melanjutkan penguatan signifikan untuk hari ketiga berturut-turut pada Senin (4/8/2025), didorong oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memicu ekspektasi kuat akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada September mendatang.
Melansir Reuters, harga emas spot melonjak 0,3% mencapai US$ 3.372,15 per troi ons pada pukul 01.46 siang waktu setempat (17.46 GMT), mengukir level tertinggi sejak 24 Juli. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga ditutup menguat 0,8% ke level US$ 3.426,40 per troi ons.
“Peluang pemangkasan suku bunga pada September kini semakin besar, bahkan lebih tinggi lagi untuk Desember. Ditambah dengan tekanan inflasi yang terus berlanjut, ini menjadi sentimen yang sangat bullish bagi emas,” kata Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist di RJO Futures.
Optimisme pasar ini berakar dari data ketenagakerjaan AS yang dirilis Jumat lalu. Laporan tersebut menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja Juli yang lebih lemah dari perkiraan awal, disertai dengan revisi signifikan terhadap data Mei dan Juni yang menunjukkan pemangkasan total 258.000 pekerjaan.
Kondisi ini memperkuat persepsi bahwa pasar tenaga kerja AS sedang menghadapi pemburukan yang signifikan.
Selain itu, data inflasi pilihan The Fed, yakni Personal Consumption Expenditures (PCE), tercatat naik 0,3% pada Juni. Angka ini menyusul revisi kenaikan 0,2% pada Mei, sebagian besar didorong oleh kenaikan harga akibat penerapan tarif baru.
Berdasarkan pantauan CME FedWatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga pada September kini mencapai 87,8%, naik tajam dari sekitar 63% sepekan sebelumnya.
Secara historis, emas cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah, dan juga secara luas dipandang sebagai aset lindung nilai yang efektif terhadap inflasi.
Harga Emas Hari Ini Turun Tipis, Potensi Penurunan Suku Bunga The Fed Menguat
Harga Emas Dunia Terkoreksi Senin (4/8) Pagi Usai Reli, Dipicu Aksi Ambil Untung
Kebijakan Tarif AS Menambah Tekanan Inflasi
Di sisi lain, Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menyatakan bahwa tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump pada pekan lalu kemungkinan besar akan tetap berlaku dalam waktu dekat. Tarif-tarif tersebut meliputi: 35% untuk barang dari Kanada, 50% untuk Brasil, 25% untuk India, 20% untuk Taiwan, dan 39% untuk Swiss.
Penerapan tarif-tarif ini dinilai turut memperbesar tekanan biaya yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan harga konsumen di AS, semakin memicu kekhawatiran inflasi.
Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Menjadi Rp 1.946.000 Per Gram pada Hari Ini (4/8)
Logam Lainnya: Perak dan Platinum Menguat, Paladium Turun
Kinerja logam mulia lainnya menunjukkan variasi. Harga perak spot (spot silver) naik 0,9% menjadi US$ 37,35 per troi ons, sementara platinum menguat 1,3% ke level US$ 1.332,20 per troi ons. Sebaliknya, paladium justru mengalami penurunan 1,6% ke US$ 1.188,90 per troi ons, setelah sempat menyentuh level terendah dalam tiga pekan terakhir.
Meskipun demikian, Daniel Pavilonis optimistis bahwa paladium masih menyimpan potensi untuk bangkit. Ia mengidentifikasi level support kuat di US$ 1.180 dan potensi breakout di US$ 1.230 per ons.