FAA Pasang Teknologi Canggih di 74 Bandara: Cegah Kecelakaan Pesawat!

Dalam upaya signifikan untuk memperkuat keselamatan penerbangan, Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat, atau Federal Aviation Administration (FAA), telah mengumumkan rencana ambisius untuk mengimplementasikan teknologi keselamatan canggih. Inisiatif krusial ini menargetkan pemasangan di 74 bandara di seluruh negeri hingga akhir tahun 2026, dengan tujuan utama mendeteksi dan mencegah pelanggaran di landasan pacu.

Menurut laporan Reuters, inti dari peningkatan ini adalah teknologi yang dinamakan Runway Incursion Device (RID). Perangkat inovatif ini dirancang untuk berfungsi sebagai sistem peringatan vital bagi petugas lalu lintas udara, secara otomatis menandai jika sebuah landasan pacu sedang aktif digunakan atau tidak aman untuk dilintasi. Saat ini, sistem RID telah berhasil beroperasi di empat bandara, dengan rencana perluasan yang cepat ke 70 bandara tambahan dalam 19 bulan mendatang.

Langkah progresif FAA ini sejalan dengan komitmen yang lebih luas untuk memodernisasi infrastruktur penerbangan Amerika Serikat. Menteri Transportasi AS, Sean Duffy, dalam beberapa hari ke depan, dijadwalkan akan membeberkan rencana perombakan menyeluruh terhadap sistem pengendalian lalu lintas udara AS yang sudah ketinggalan zaman. Mendesaknya pembaharuan ini semakin terasa setelah insiden tragis pada 29 Januari lalu, yaitu tabrakan fatal antara helikopter militer dan pesawat jet American Airlines dekat Bandara Nasional Reagan Washington yang merenggut 67 nyawa. Insiden tersebut menjadi pengingat pahit akan kebutuhan mendesak untuk mengganti teknologi keselamatan yang telah usang.

Untuk mewujudkan reformasi fundamental ini, Duffy berencana mengajukan permohonan dana puluhan miliar dolar kepada Kongres AS. Kebutuhan akan investasi besar ini didukung oleh laporan Government Accountability Office (GAO), yang menyoroti urgensi bagi FAA untuk segera mengatasi sistem pengendalian lalu lintas udara yang rapuh dan usang, dengan sepertiga dari komponen sistem tersebut dilaporkan tidak lagi dapat dipertahankan.

Menanggapi tantangan kompleks ini, FAA pada Oktober lalu telah memulai audit komprehensif terhadap risiko pelanggaran landasan pacu di 45 bandara paling sibuk di AS. Audit ini menjadi semakin relevan mengingat masalah kekurangan petugas lalu lintas udara yang kronis, yang telah memicu serangkaian penundaan penerbangan dan memaksa banyak staf untuk bekerja lembur hingga enam hari seminggu demi menutupi defisit tenaga kerja. Data terbaru menunjukkan FAA masih menghadapi kekurangan sekitar 3.500 petugas lalu lintas udara dari jumlah ideal, sebuah situasi yang telah mendorong industri penerbangan dan para anggota parlemen untuk mendesak tindakan konkret dan cepat.

Penerapan Teknologi Baru di Bandara
Selain Runway Incursion Device (RID), FAA juga gencar mengimplementasikan dua sistem teknologi keselamatan tambahan yang revolusioner, yakni Surface Awareness Initiative (SAI) dan Approach Runway Verification (ARV).

Surface Awareness Initiative (SAI) dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan data Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B). Sistem ini secara cerdas menampilkan informasi lalu lintas di permukaan bandara kepada para petugas lalu lintas udara di lokasi yang belum memiliki peralatan pengawasan permukaan yang memadai. Dengan kapabilitas ini, SAI telah berhasil diimplementasikan di 18 bandara dan direncanakan akan diperluas ke 32 bandara lainnya hingga akhir tahun 2025, secara signifikan meningkatkan kesadaran situasional di darat.

Pentingnya Runway Incursion Device (RID) terbukti nyata di Bandara Austin, salah satu lokasi di mana teknologi ini telah beroperasi. Pada tahun 2023, Bandara Austin menjadi saksi insiden hampir tabrakan serius antara pesawat Southwest Airlines dan FedEx, yang diakibatkan oleh kesalahan asumsi dari petugas pengendali lalu lintas udara. Kehadiran RID di Bandara Austin kini berfungsi sebagai lapisan keselamatan tambahan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Melalui implementasi rangkaian teknologi keselamatan mutakhir ini, FAA memiliki harapan besar untuk secara signifikan meningkatkan keselamatan penerbangan dan meminimalkan risiko kecelakaan yang disebabkan oleh pelanggaran di landasan pacu. Upaya ini merupakan bagian integral dari visi FAA untuk modernisasi sistem pengendalian lalu lintas udara yang lebih komprehensif dan adaptif, demi memastikan langit Amerika Serikat tetap menjadi yang teraman di dunia.

Ringkasan

Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) berencana memasang teknologi keselamatan canggih di 74 bandara hingga akhir tahun 2026. Inisiatif ini bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah pelanggaran di landasan pacu dengan menggunakan Runway Incursion Device (RID), yang memberikan peringatan kepada petugas lalu lintas udara jika landasan pacu tidak aman.

Selain RID, FAA juga mengimplementasikan Surface Awareness Initiative (SAI) dan Approach Runway Verification (ARV) untuk meningkatkan keselamatan penerbangan. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya modernisasi sistem pengendalian lalu lintas udara AS, yang didorong oleh kebutuhan mendesak untuk mengganti teknologi keselamatan yang sudah usang dan mengatasi kekurangan petugas lalu lintas udara.