Harga Emas Antam Turun Tipis Rp 2.000 jadi Rp 2.042.000 Per Gram

Pada perdagangan Jumat (5/9), harga emas Antam menunjukkan koreksi tipis, turun sebesar Rp 2.000 per gram, membawa harganya menjadi Rp 2.042.000. Penurunan ini menempatkan harga emas Antam lebih rendah dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya, Kamis (4/9), yang masih bertengger di level Rp 2.044.000 per gram.

Tren penurunan harga emas juga terlihat pada harga penjualan kembali atau buyback. Nilai buyback terkini tercatat sebesar Rp 1.889.000 per gram, sebuah penurunan Rp 2.000 dari posisi sebelumnya yang berada di angka Rp 1.891.000 per gram. Ini berarti, bagi masyarakat yang berencana menjual koleksi emas Antam mereka, harga yang berlaku adalah Rp 1.889.000 per gram.

Meskipun terjadi penurunan, investasi emas batangan masih menjanjikan keuntungan signifikan. Sebagai contoh, bagi para investor yang membeli emas Antam sejak November tahun 2022, momen penjualan saat ini bisa dibilang sangat menguntungkan atau “cuan”. Pasalnya, pada tanggal 26 November 2022, harga emas tercatat hanya Rp 936.000 per gram.

Ambil skenario pembelian 5 gram emas Antam pada periode tersebut, dengan total harga beli sebesar Rp 4.680.000. Apabila 5 gram emas tersebut dijual kembali pada harga buyback saat ini, nilainya akan mencapai Rp 9.445.000 (belum termasuk pajak). Dengan perhitungan ini, total keuntungan bersih yang berhasil diraih dari penjualan 5 gram emas Antam yang dibeli pada tahun 2022 adalah sebesar Rp 4.765.000, sebuah bukti nyata potensi imbal hasil investasi emas dalam jangka waktu tertentu.

Namun, di pasar global, harga emas justru menunjukkan tren penurunan. Mengutip laporan Reuters, pelemahan ini terjadi seiring para pedagang melakukan aksi ambil untung menyusul reli harga yang memecahkan rekor. Kini, perhatian investor dan pelaku pasar beralih ke laporan penggajian Amerika Serikat yang akan datang, yang diharapkan dapat memberikan isyarat baru mengenai arah kebijakan moneter Federal Reserve atau The Fed.

Sebagai dampaknya, harga emas spot global terkoreksi 0,4 persen, menetap di level USD 3.544,15 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga tidak luput dari tekanan, turun 0,9 persen menjadi USD 3.603,70.

Laporan penggajian non-pertanian AS yang sangat dinanti-nantikan dijadwalkan akan dirilis pada Jumat (5/9) waktu setempat. Sebelumnya, harga emas spot sempat mencapai rekor tertinggi baru di USD 3.578,50 pada Rabu (3/9). Lonjakan ini dipicu oleh data lowongan kerja yang lebih lemah dari perkiraan, yang semakin memperkuat spekulasi pasar mengenai potensi penurunan suku bunga The Fed di Amerika Serikat. Kondisi ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut juga turut mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.

Berdasarkan data dari alat FedWatch CME Group, pasar saat ini menempatkan probabilitas sebesar 98% untuk pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada bulan ini. Secara historis, emas, sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset), cenderung menunjukkan performa yang kuat dalam lingkungan suku bunga rendah serta di tengah periode ketidakpastian ekonomi global, menjadikannya pilihan investasi yang menarik.

Kembali ke pasar domestik, berikut adalah daftar lengkap harga emas Antam berbagai denominasi, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram, yang berlaku di Butik Emas LM, Graha Dipta, pada Jumat (5/9). Perlu diingat bahwa harga yang tertera ini belum termasuk pajak:

Harga emas 1 gram: Rp 2.042.000

Harga emas 2 gram: Rp 4.042.000

Harga emas 3 gram: Rp 6.011.000

Harga emas 5 gram: Rp 9.985.000

Harga emas 10 gram: Rp 19.915.000

Harga emas 25 gram: Rp 49.662.000

Harga emas 50 gram: Rp 99.245.000

Harga emas 100 gram: Rp 198.412.000

Harga emas 250 gram: Rp 495.765.000

Harga emas 500 gram: Rp 991.320.000

Harga emas 1.000 gram: Rp 1.982.600.000