Harga Emas Cetak Rekor Baru, Diprediksi Sentuh US$ 3.800 per Ons Troi di Akhir 2025

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas dunia kembali mencetak sejarah! Di tengah badai ketidakpastian ekonomi global yang kian memanas dan spekulasi mengenai potensi pemangkasan suku bunga The Fed, harga komoditas logam mulia ini melonjak tajam. Pada Rabu (3/9/2025), harga emas berhasil menembus rekor baru yang mengesankan, mencapai level US$3.605,6 per ons troi.

Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa gejolak harga emas yang signifikan ini tak bisa dilepaskan dari dinamika global yang sarat ketidakpastian. Menurutnya, serangkaian faktor krusial turut menjadi katalis pendorong. “Harga emas didukung oleh perkembangan terkini, di antaranya adalah data ekonomi AS yang menunjukkan pelemahan, serta pernyataan-pernyataan bernada dovish dari para pejabat The Fed yang secara signifikan telah meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga,” terang Lukman.

Namun, Lukman Leong menambahkan bahwa bukan hanya dinamika di Amerika Serikat yang menjadi satu-satunya pendorong. Kekhawatiran mendalam terhadap stabilitas ekonomi global juga semakin menekan pasar keuangan di seluruh dunia. Ia merinci, “Lonjakan harga emas dalam sepekan terakhir juga didukung oleh kekhawatiran perekonomian global yang mencakup risiko fiskal dan politik yang meningkat di Uni Eropa, Inggris, dan Jepang.” Situasi ini, lanjutnya, secara kolektif memicu pelepasan obligasi pemerintah secara masif, yang pada gilirannya mendorong para investor untuk mencari perlindungan dengan beralih ke aset aman seperti emas.

Selain itu, eskalasi tensi geopolitik turut memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai. Perseteruan dagang yang semakin tajam antara Amerika Serikat dan negara-negara BRICS, ditambah dengan konflik berkepanjangan di Ukraina, secara signifikan memperkuat posisi emas sebagai instrumen hedging yang krusial di tengah ketidakpastian global.

Menganalisis berbagai faktor pendorong ini, Lukman Leong menyatakan optimismenya bahwa harga emas masih memiliki potensi besar untuk melanjutkan tren penguatan. Ia memproyeksikan, “Harga emas diperkirakan akan berkisar di level US$3.700–US$3.800 per ons troi hingga akhir tahun ini,” sebuah target yang menunjukkan kepercayaan kuat terhadap daya tahan logam mulia ini.

Bagi para investor emas, Lukman memberikan panduan strategis yang bijak. Ia menyarankan agar tidak terburu-buru melakukan pembelian dalam porsi besar, mengingat harga emas saat ini sudah berada di level yang sangat tinggi. “Strategi Dollar Cost Averaging (DCA) masih menjadi pendekatan terbaik,” tegasnya.

Ia menjelaskan lebih lanjut, “Meskipun harga emas telah mencapai puncaknya, investor tetap dapat membeli secara bertahap, baik ketika harga sedang dalam tren naik maupun saat terjadi koreksi.” Lukman juga mengingatkan bahwa secara historis, dalam beberapa tahun terakhir, emas kerap mengalami koreksi signifikan setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa (ATH), dan momen tersebut sering kali menjadi peluang emas untuk masuk ke pasar.