
PIKIRAN RAKYAT – Harga emas kembali bergerak naik pada perdagangan Rabu 10 Desember 2025 Waktu Amerika Serikat, setelah sebelumnya sempat melemah. Penguatan ini terjadi tak lama setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan memangkas suku bunga, meskipun ketidakpastian mengenai arah kebijakan moneter tahun depan masih menjadi perhatian utama para pelaku pasar.
Di saat yang sama, perak justru mencatat sejarah baru dengan menembus level tertinggi sepanjang masa. Emas spot juga tercatat menguat 0,7% ke posisi US$4.236,57.
Sementara itu, kontrak berjangka emas justru sedikit terkoreksi 0,3% ke level US$4.224,70. Pergerakan berbeda terlihat pada harga perak spot yang melesat hingga menyentuh rekor baru di US$61,85. Sebaliknya, dua logam mulia lain justru melemah, platinum merosot 2,4% ke US$1.654,55 dan palladium turun 2% ke US$1.475,94.
- FOMC Turunkan Suku Bunga 25 Basis Poin di Tengah Perdebatan Sengit: Apa Dampaknya untuk Ekonomi AS?
Kenaikan emas ini terjadi setelah bank sentral Amerika Serikat kembali melakukan pemangkasan suku bunga. Menariknya, keputusan tersebut diambil melalui pemungutan suara yang terpecah di antara para pejabat The Fed.
Meskipun begitu, The Fed memberi sinyal bahwa penurunan suku bunga tambahan kemungkinan akan ditunda untuk sementara hingga ada kejelasan lebih lanjut mengenai kondisi inflasi dan perkembangan pasar tenaga kerja.
“Trader emas menyukai hasil hari ini. Harga bergerak di level tertinggi harian setelah bertahan dari aksi ambil untung,” ujar Analis Independen Pasar Logam, Tai Wong.
Secara umum, suku bunga yang lebih rendah memang cenderung meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai, mengingat emas tidak menawarkan imbal hasil seperti deposito atau obligasi.
Kendati sebagian besar pejabat The Fed memperkirakan masih diperlukan pemangkasan bunga lanjutan pada tahun depan, perbedaan pendapat tetap terlihat jelas. Beberapa pejabat menolak pemangkasan tambahan, sementara tiga lainnya justru memprediksi kemungkinan kenaikan suku bunga.
- Emas dan Perak Cetak ATH? The Fed Diprediksi Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Probabilitas Tembus 87,4 Persen
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa kebijakan suku bunga saat ini berada pada level yang cukup fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan dinamika ekonomi dalam beberapa bulan mendatang. Meski demikian, ia enggan memberikan petunjuk lebih jauh mengenai apakah pemangkasan berikutnya akan segera dilakukan atau tidak.
“Powell menari di antara perbedaan pandangan, berhasil memperoleh satu pemangkasan bunga lagi dari komite yang terbelah dengan hanya tiga dissent. Pasar merespons positif dalam konferensi persnya. Namun belum jelas apakah emas dapat mencetak rekor baru,” kata Wong.
Dengan kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian, para investor kini menantikan data ekonomi berikutnya yang dapat memberi gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan moneter dan peluang emas mencetak rekor baru di masa mendatang.***