Harga Emas Dunia Menembus Level US$3.368,9 Kamis (14/8) Pagi, Naik 3 Hari Beruntun

Ifonti.com   Harga emas menunjukkan performa kuat, melonjak untuk sesi ketiga berturut-turut pada Kamis (14/8/2025). Penguatan signifikan ini didorong oleh pelemahan dolar AS serta penurunan imbal hasil obligasi AS, seiring dengan meningkatnya spekulasi pasar mengenai potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada bulan September.

Melansir laporan Reuters, harga emas spot terpantau naik 0,4%, mencapai level US$3.368,99 per troi ons pada pukul 01.21 GMT. Senada dengan itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga menguat 0,3%, bertengger di angka US$3.417,80 per ons troi.

Pelemahan dolar AS mendekati posisi terendah multi-pekan terhadap mata uang utama lainnya secara langsung menjadikan emas lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang asing. Bersamaan dengan itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga bertahan di dekat level terendah satu minggu, semakin memperkuat daya tarik emas sebagai aset investasi.

Katalis utama sentimen pasar ini adalah data yang dirilis pada Selasa (12/8), yang menunjukkan bahwa inflasi konsumen AS hanya mengalami kenaikan tipis di bulan Juli. Data ini secara signifikan meningkatkan ekspektasi akan pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan berikutnya.

Spekulasi ini semakin diperkuat oleh pernyataan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Rabu (13/8) yang menyebutkan adanya peluang besar untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September. Berdasarkan data LSEG, pelaku pasar keuangan kini menganggap pemangkasan suku bunga The Fed pada 17 September sebagai sebuah kepastian, bahkan memberikan peluang sekitar 7% untuk penurunan yang lebih substansial, yaitu sebesar setengah poin persentase.

Mengingat karakteristiknya sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, emas secara historis memang sangat diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah. Hal ini karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi daya tarik aset berdenominasi bunga lainnya, sehingga emas menjadi pilihan yang lebih menarik bagi investor.

Perhatian investor kini beralih kepada pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam simposium kebijakan ekonomi tahunan bank sentral AS di Jackson Hole, Wyoming, yang akan berlangsung pekan depan. Pernyataan tersebut sangat dinantikan untuk mencari sinyal lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter The Fed. Selain itu, pasar juga akan mencermati serangkaian data ekonomi penting AS yang akan dirilis pekan ini, meliputi Indeks Harga Produsen (PPI), klaim tunjangan pengangguran mingguan, dan data penjualan ritel.

Di tengah gejolak pasar dan data ekonomi, faktor geopolitik juga turut menjadi perhatian. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Rabu (13/8) mengungkapkan bahwa ia telah memperingatkan Presiden AS Donald Trump sebelum pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan ini. Zelenskiy menyampaikan bahwa Putin hanya “menggertak” terkait keinginannya untuk mengakhiri perang.

Sementara itu, pergerakan logam mulia lainnya menunjukkan tren bervariasi. Harga perak spot terpantau naik 0,2% menjadi US$38,56 per troi ons, sedangkan platinum mengalami penurunan tipis 0,1% menjadi US$1.338,33. Di sisi lain, paladium berhasil menguat 1,3% mencapai US$1.136,70.