KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Kamis (7/8/2025) dengan kinerja positif, mengikuti tren penguatan di bursa regional. Mengutip data dari RTI pada pukul 09.20 WIB, IHSG tercatat naik signifikan 0,61% atau setara 45,98 poin, mencapai level 7.549,73.
Pada saat yang bersamaan, pergerakan harga saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) juga menunjukkan lonjakan drastis. Hingga perdagangan pukul 11.10 WIB, saham COIN diperdagangkan di level Rp 1.885 per saham, mencatatkan kenaikan impresif sebesar 24,83% dalam sehari. Lebih mencengangkan, dalam sebulan terakhir, harga saham COIN telah melambung hingga 932,97%.
William Hartanto, seorang praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project, mengamati bahwa lonjakan saham COIN ini didorong oleh tingginya minat pelaku pasar. Ia menduga kuat bahwa fenomena ini dipicu oleh spekulasi yang menempatkan COIN sebagai satu-satunya saham perusahaan crypto exchange yang saat ini tercatat di IHSG.
Selain faktor tersebut, ekspektasi positif terhadap potensi penguatan harga cryptocurrency di masa mendatang turut menjadi katalis. Keyakinan ini mendorong pandangan bahwa kinerja emiten COIN memiliki prospek cerah ke depan, semakin memicu antusiasme investor. “Jadi masih banyak yang masih berlomba membeli saham COIN,” ungkap William kepada Kontan, Kamis (7/8).
Lebih lanjut, William menambahkan bahwa kinerja COIN pada semester I-2025 kemungkinan besar turut memengaruhi pergerakan sahamnya. Namun, sebagai emiten yang baru saja melantai melalui penawaran umum perdana (IPO), membuat proyeksi akurat terhadap laporan keuangannya menjadi tantangan. Keterbatasan data historis yang tersedia belum memadai untuk dijadikan pembanding yang kuat dalam analisis.
Cek Prospek dan Rekomendasi Saham JPFA Usai Laba Merosot
Saran untuk Investor
William menjelaskan bahwa mengikuti tren pasar bukanlah langkah yang keliru. Namun, khusus untuk saham COIN pada kondisi saat ini, ia lebih merekomendasikan strategi buy on weakness. Menurutnya, strategi ini dipilih bukan karena harga saham sedang melambung tinggi sehingga investor harus mengejarnya, melainkan untuk memanfaatkan potensi koreksi harga.
Terlebih lagi, saham COIN kini tidak lagi mengalami pembukaan dengan Auto Reject Atas (ARA) seperti pada periode sebelumnya. Kondisi ini memberikan fleksibilitas bagi investor untuk membeli saham di harga pembukaan yang sama dengan harga penutupan hari sebelumnya, menawarkan peluang masuk yang lebih strategis.
Untuk target harga, William memperkirakan level terdekat yang berpotensi dicapai oleh saham COIN berada di kisaran Rp 2.000.
Hari Ini (7/8) Pengumuman Rebalancing Indeks MSCI, Analis Rekomendasi Saham Berikut