HEAL: Laba Hermina Anjlok 35,65% di Semester I-2025, Ada Apa?

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja finansial PT Medialoka Hermina Tbk (HEAL) menunjukkan tren yang menantang pada semester I 2025. Emiten yang bergerak di sektor rumah sakit ini mencatatkan penurunan signifikan pada laba bersihnya, merosot sebesar 35,65% secara tahunan (YoY).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (30/7), laba bersih HEAL terkoreksi menjadi Rp 284,30 miliar. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya, tepatnya di semester I 2024, di mana emiten rumah sakit tersebut masih mampu meraup laba bersih sebesar Rp 441,86 miliar.

Meskipun demikian, di tengah gejolak penurunan profitabilitas, pendapatan HEAL justru menunjukkan pertumbuhan tipis. Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 3,38 triliun, naik 1,32% YoY dari Rp 3,34 triliun yang tercatat setahun sebelumnya. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa volume operasional atau harga layanan masih menunjukkan penguatan, meski tidak mampu mengimbangi tekanan pada profitabilitas.

Secara lebih rinci, kontribusi pendapatan dari segmen rawat inap sedikit menurun menjadi Rp 2,01 triliun dari sebelumnya Rp 2,04 triliun. Sebaliknya, segmen rawat jalan memperlihatkan kenaikan marginal, mencatatkan pendapatan Rp 3,26 triliun dibandingkan Rp 3,25 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Data ini menyoroti dinamika yang berbeda antara layanan rawat inap dan rawat jalan dalam menopang pendapatan perseroan.

Kinerja Suram Para Penghuni LQ45

Selain itu, pendapatan HEAL yang berasal dari segmen non rumah sakit tercatat sebesar Rp 3,38 triliun, meningkat dari Rp 3,34 triliun per Juni 2024. Peningkatan ini juga berkontribusi pada total pendapatan yang dicapai perseroan.

Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan HEAL juga turut membengkak. Tercatat sebesar Rp 2,26 triliun, beban ini meningkat signifikan dibanding beban per Juni 2024 yang hanya Rp 2,05 triliun. Peningkatan beban ini menjadi salah satu faktor kunci yang menekan margin keuntungan.

Sebagai akibatnya, laba kotor HEAL pada semester I 2025 mengalami koreksi menjadi Rp 1,12 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan capaian laba kotor setahun sebelumnya yang masih kokoh di angka Rp 1,28 triliun. Kondisi ini mencerminkan adanya tekanan pada efisiensi operasional atau peningkatan biaya langsung yang terkait dengan layanan.

Dari sisi likuiditas, saldo kas dan bank HEAL hingga Juni 2025 tercatat sebesar Rp 623,76 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan dari posisi saldo per Juni 2024 yang mencapai Rp 719,77 miliar, mengindikasikan adanya penggunaan kas untuk operasional atau investasi.

Kendati demikian, dari perspektif neraca, aset HEAL justru menunjukkan pertumbuhan. Total aset perseroan meningkat dari Rp 10,57 triliun per 31 Desember 2024 menjadi Rp 11,92 triliun per Juni 2025. Peningkatan aset ini dapat disebabkan oleh investasi pada fasilitas atau akuisisi baru.

Sejalan dengan pertumbuhan aset, liabilitas HEAL juga tampak bertambah, dari Rp 4,71 triliun menjadi Rp 4,90 triliun pada periode yang sama. Namun, pertumbuhan ekuitas perseroan jauh lebih pesat, melonjak dari Rp 5,86 triliun menjadi Rp 7,01 triliun, menunjukkan peningkatan kekuatan modal.

Kinerja Emiten Farmasi Lesu pada Semester I 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya

Ringkasan

Pada semester I-2025, PT Medialoka Hermina Tbk (HEAL) mengalami penurunan laba bersih signifikan sebesar 35,65% YoY menjadi Rp 284,30 miliar, dibandingkan Rp 441,86 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun laba bersih turun, pendapatan HEAL sedikit meningkat 1,32% menjadi Rp 3,38 triliun.

Peningkatan pendapatan diiringi dengan kenaikan beban pokok pendapatan menjadi Rp 2,26 triliun, yang menekan laba kotor. Aset HEAL mengalami pertumbuhan, namun saldo kas dan bank mengalami penurunan. Ekuitas perseroan mengalami peningkatan yang signifikan.