IHSG Berpeluang Menguji 8.600 Setelah Tekanan Profit Taking Mereda

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali bergerak menguat pada perdagangan Rabu (26/11). Pada perdagangan Selasa (25/11) IHSG terkoreksi 0,56 persen ke level 8.521,89.

Analis Phintraco Sekuritas menilai, secara sektoral, saham properti menjadi penekan terbesar terhadap indeks, sementara sektor industrial justru mencatat penguatan tertinggi. Dari sisi mata uang, rupiah melanjutkan tren apresiasi ke sekitar Rp 16.655 per dolar AS di tengah pelemahan dolar global, didorong meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember.

Pergerakan indeks berikutnya akan banyak dipengaruhi sentimen eksternal, termasuk rilis data durable goods orders Amerika Serikat September 2025 yang diperkirakan hanya naik 0,2 persen month to month (MoM) dari 2,9 persen pada Agustus. Serangkaian data ekonomi AS yang tertunda akibat government shutdown juga menjadi perhatian investor, terutama sebagai petunjuk arah kebijakan The Fed pada FOMC 9–10 Desember 2025.

Dari sisi teknikal, Stochastic RSI membentuk death cross yang menandakan potensi tekanan jangka pendek. Namun histogram MACD masih berada di area positif dan IHSG bertahan di atas MA5.

“Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat menguji resistance di 8570-8600,” tulis Analis Phintraco Sekuritas.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham TINS, ASII, PYFA, ISAT, dan KLBF sebagai top picks.

MNC Sekuritas juga mencatat peluang penguatan lanjutan. Mereka menilai pelemahan IHSG ke 8.521 masih berada dalam struktur wave (iii) dari wave [iii], sehingga potensi kenaikan menuju area 8.600–8.662 masih terbuka.

“Kami perkirakan, IHSG masih berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga IHSG masih berpeluang menguat ke rentang area 8,600-8,662,” ujar Analis MNC Sekuritas.

Untuk rekomendasi saham, sejumlah emiten dinilai menarik secara teknikal. AGII direkomendasikan spec buy pada 1.350–1.375 dengan target 1.470–1.600.

ICBP disarankan buy on weakness di 8.350–8.500, sementara MBMA berpeluang rebound dengan area beli 550–565 dan target ke 620–645. SSIA juga dinilai menarik pada 1.720–1.775 dengan target hingga 2.170.

Meski peluang kenaikan dinilai kuat, investor tetap diminta mencermati level teknikal penting. MNC Sekuritas menempatkan support IHSG di 8.491 dan 8.341, sedangkan resistance berada di 8.578 dan 8.616.

***

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Berita ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan membeli, menahan, atau menjual instrumen investasi tertentu.