IHSG Berpotensi Koreksi, Cek Saham yang Banyak Diborong & Dijual Asing Sepekan Lalu

IHSG Akhiri Pekan dengan Penguatan, Namun Ancaman Koreksi Masih Menghantui

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan pekan lalu (8/8/2025) dengan tren positif, setelah sebelumnya mengalami pelemahan selama dua hari berturut-turut. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI, IHSG menguat 43,20 poin atau 0,57%, menutup perdagangan di level 7.533,38. Sepanjang sesi perdagangan, indeks bergerak dinamis dalam kisaran 7.516 hingga 7.648.

Meskipun ditutup menguat, IHSG secara mingguan masih mencatat pelemahan tipis sebesar 0,06%. Volume perdagangan Jumat mencapai 30,68 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 18,52 triliun. Rincian perdagangan menunjukkan 227 saham menguat, 398 saham melemah, dan 170 saham stagnan.

Aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing menjadi catatan penting. Pada akhir pekan, investor asing mencatatkan net sell senilai Rp 511,11 miliar di seluruh pasar. Namun, secara akumulatif sepanjang pekan, investor asing masih membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 559,87 miliar.

Daftar Saham Favorit dan Terlepas dari Investor Asing

Sepanjang pekan, beberapa saham menjadi primadona bagi investor asing. Lima besar saham yang paling banyak dibeli asing adalah PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) sebesar Rp 494,48 miliar, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 389,01 miliar, PT MD Entertainment Tbk (FILM) Rp 315,15 miliar, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 311,01 miliar, dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) Rp 305,51 miliar. Saham lain yang juga menarik minat investor asing antara lain PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dengan nilai pembelian bersih di bawah Rp 115 miliar.

Di sisi lain, beberapa saham mengalami aksi jual bersih yang signifikan dari investor asing. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memimpin daftar dengan penjualan bersih sebesar Rp 427,85 miliar, disusul PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Rp 228,03 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 162,80 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 144,48 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 96,84 miliar. Saham lain yang juga mengalami penjualan bersih oleh investor asing antara lain PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT MNC Tourism Indonesia Tbk (KPIG), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dengan nilai penjualan bersih di bawah Rp 87 miliar.

Prospek IHSG: Analisis dan Prediksi

Melihat kondisi ini, VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memproyeksikan pergerakan IHSG pada Senin (11/8) cenderung mixed dengan potensi pelemahan. Ia memperkirakan IHSG akan bergerak di antara support 7.470 dan resistance 7.660. Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan pelemahan tren yang berkelanjutan.

Audi menambahkan bahwa pelaku pasar tengah menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Juli 2025, yang diperkirakan naik 3% yoy (year-on-year). Data ini berpotensi memengaruhi sikap dovish Federal Reserve (The Fed), yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap pasar saham.