Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dihadapkan pada proyeksi pelemahan pada perdagangan Jumat (26/9), dengan Phintraco Sekuritas memperkirakan pergerakan di kisaran level 7.980-8.000. Kondisi ini menyusul penurunan signifikan pada Kamis (25/9) di mana IHSG ditutup anjlok 85,89 poin atau 1,06 persen, parkir di posisi 8.040,665.
Menurut Analis Phintraco Sekuritas, secara teknikal, sinyal pelemahan IHSG cukup kentara. Indikator Stochastic RSI telah membentuk pola death cross di area overbought, sementara histogram positif MACD mulai menunjukkan pelemahan, didukung oleh volume jual yang lebih dominan. Lebih lanjut, IHSG juga terpantau menembus level di bawah garis MA5 yang berada di sekitar 8.074. “Situasi ini mengindikasikan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan koreksi untuk menguji level support di 7.980-8.000,” demikian pernyataan Analis Phintraco Sekuritas pada Jumat (26/9).
Pelemahan yang diprediksi ini tidak hanya didorong oleh faktor teknikal, melainkan juga sentimen makroekonomi. Proyeksi inflasi Indonesia yang diperkirakan naik tipis dari 1,9 persen year on year (YoY) pada tahun 2025 menjadi 2,7 persen YoY pada tahun 2026 menjadi perhatian utama, terutama akibat depresiasi nilai tukar rupiah. Namun, di sisi lain, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) justru menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. OECD kini memproyeksikan ekonomi Tanah Air akan mencapai level 4,9 persen pada tahun 2025 dan 2026, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang masing-masing sebesar 4,7 persen YoY dan 4,8 persen YoY.
Dari kancah global, para investor juga akan memantau ketat data indeks Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Amerika Serikat (AS) untuk bulan Agustus 2025. Data ini diperkirakan akan menunjukkan kenaikan menjadi 0,3 persen month over month (MoM) dari 0,2 persen di bulan Juli 2025. “Sedangkan secara tahunan, diperkirakan naik menjadi 2,7 persen YoY dari 2,6 persen YoY di Juli 2025. Untuk indeks Core PCE Price bulan Agustus diperkirakan turun menjadi 0,2 persen MoM dari 0,3 persen MoM, serta stabil di level 2,9 persen YoY,” tambah analis tersebut.
Dalam menghadapi potensi gejolak pasar ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk perdagangan Jumat (26/9), meliputi JPFA, CPIN, ULTJ, BSDE, dan TAPG.
Sementara itu, MNC Sekuritas menawarkan perspektif yang sedikit berbeda, memprediksi pergerakan IHSG pada Jumat (26/9) akan cenderung fluktuatif. Meski demikian, mereka melihat adanya peluang penguatan bagi IHSG untuk membentuk bagian dari gelombang [iii] menuju rentang 8.200-8.246. “Namun, pada label hitam, IHSG masih rawan terkoreksi paling tidak untuk menguji 7.894-7.959 dahulu,” tulis Analis MNC Sekuritas dalam laporannya Jumat (26/9).
Untuk menghadapi kondisi pasar yang dinamis ini, MNC Sekuritas juga menyajikan daftar saham pilihan. Adapun, saham-saham yang dapat direkomendasikan MNC Sekuritas pada Jumat (26/9) adalah BBRI, DEWA, ERAA, dan MEDC.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.