Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan momentum penguatannya pada perdagangan hari ini, Jumat (17/10), dengan proyeksi bergerak di kisaran 8.000 hingga 8.170. Optimisme ini muncul setelah IHSG berhasil ditutup menguat signifikan 0,91 persen ke level 8.124,76 pada perdagangan Kamis (16/10) sebelumnya.
Menurut Analis Phintraco Sekuritas, secara teknikal terdapat indikasi positif yang menopang potensi penguatan ini. Meskipun indikator MACD menunjukkan pelebaran histogram negatif, stochastic RSI bergerak menuju area oversold yang berpotensi membentuk golden cross, sebuah sinyal bullish. Selain itu, peningkatan volume beli yang disertai dengan indikator A/D yang mengindikasikan adanya akumulasi, menunjukkan minat investor yang bertumbuh. IHSG yang berada di atas level MA20 di kisaran 8.117 menjadi kunci; peluang rebound akan semakin kuat jika indeks mampu mempertahankan posisinya di atas level tersebut.
Kondisi pasar sektoral menunjukkan adanya rotasi, dengan saham sektor kesehatan mencatatkan kenaikan paling besar, sementara saham sektor teknologi mengalami koreksi terdalam. Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau melemah tipis di level Rp 16.576 per dolar AS. Sentimen positif turut datang dari bursa Asia yang mayoritas ditutup menguat, bahkan bursa Korea Selatan dan Australia mencetak rekor tertinggi baru. Hal ini didorong oleh laporan IMF yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global, dengan alasan dampak tarif Amerika Serikat (AS) yang relatif moderat. Berbanding terbalik, bursa Eropa dibuka melemah akibat ketidakpastian politik di Prancis dan rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris.
Dalam menyikapi potensi pergerakan pasar ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang layak dicermati oleh investor. Saham-saham tersebut meliputi LSIP, MAPI, INDY, MYOR, dan CPIN, yang dapat menjadi fokus perhatian dalam perdagangan hari ini.
Namun, pandangan yang lebih berhati-hati datang dari Analis MNC Sekuritas, yang meskipun mengakui peluang penguatan IHSG, menyoroti risiko koreksi. Secara teknikal, posisi IHSG saat ini masih di awal dari wave (2) dari wave [3] pada label hitam, kondisi yang kerap membuat indeks rentan terhadap penurunan. Oleh karena itu, IHSG berpotensi melanjutkan koreksinya untuk menguji area 7.720-7.937, yang juga bertujuan untuk menutup area gap yang ada. Meski demikian, tetap penting untuk mencermati potensi lanjutan penguatan yang dapat menguji area 8.154-8.200.
Berdasarkan analisis MNC Sekuritas, level support kritis bagi IHSG berada di 8.051 dan 7.913, sedangkan level resistance yang perlu diperhatikan terletak di 8.169 dan 8.250. Untuk investor yang mencari peluang, MNC Sekuritas menyarankan beberapa saham seperti BRIS, BUMI, INKP, PANI, dan XKID.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.