IHSG Diproyeksi Melemah, Simak Saham yang Direkomendasikan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menghadapi tekanan pelemahan pada perdagangan Jumat (14/11), dengan proyeksi bergerak di rentang level 8.325-8.350. Prediksi ini muncul setelah IHSG menutup sesi Kamis (13/11) di posisi 8.371,999, terkoreksi 16,567 poin atau setara dengan 0,20 persen dari penutupan sebelumnya.

Menurut analisis dari Phintraco Sekuritas, sinyal pelemahan ini didasari oleh beberapa indikator teknikal. IHSG tercatat ditutup di bawah level Moving Average 5 (MA5), sementara indikator Stochastic RSI melanjutkan tren penurunannya. Selain itu, volume jual yang mengalami peningkatan turut mengindikasikan tekanan jual di pasar. Dengan demikian, Phintraco Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG berpotensi menguji level support di kisaran 8.325-8.350.

Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh rilis data ekonomi dari China yang akan datang. Data produksi industri untuk bulan Oktober diperkirakan tumbuh 5,8 persen secara year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 6,5 persen yoy pada September 2025. Bersamaan dengan itu, data penjualan ritel China bulan Oktober juga diperkirakan tumbuh melambat menjadi 2,2 persen yoy, dari sebelumnya 3 persen yoy pada September 2025. Dalam menghadapi kondisi ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang patut dicermati pada Jumat (14/11), yaitu PNLF, ARCI, TINS, INDF, dan BRMS.

Sementara itu, MNC Sekuritas memiliki pandangan yang sedikit berbeda, memprediksi pergerakan IHSG yang cenderung fluktuatif pada Jumat (14/11). Meskipun demikian, MNC Sekuritas melihat adanya peluang bagi IHSG untuk kembali menguat. Dalam skenario terbaiknya, IHSG masih berpotensi bergerak dalam bagian dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga berpeluang naik ke rentang area 8.487-8.539. Investor disarankan untuk mencermati area 8.279-8.332 sebagai potensi area koreksi berikutnya.

Untuk saham-saham pilihan, MNC Sekuritas merekomendasikan ARCI, MLPL, SIDO, dan AKRA bagi para investor untuk perdagangan Jumat (14/11). Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.