IHSG Terkoreksi, Bursa Asia Berguguran! Cek Penyebab dan Dampaknya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus mengakui keunggulan tekanan jual pada penutupan perdagangan sore ini, Selasa (18/6), dengan terperosok ke zona merah. IHSG ditutup pada level 8.361,9, terkoreksi sebesar 0,65 persen. Pergerakan negatif ini juga diikuti oleh Indeks LQ45 yang merosot 0,76 persen ke posisi 843,5.

Meskipun demikian, geliat pasar saham juga diwarnai optimisme, terlihat dari 230 saham yang berhasil menguat. Namun, jumlah saham yang mengalami penurunan lebih mendominasi, mencapai 418 saham, sementara 162 saham lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan hari ini tercatat cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 2,5 juta kali, melibatkan total volume perdagangan sebanyak 40,339 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 19,343 triliun.

Sayangnya, beberapa saham harus rela menanggung kerugian terbesar (*top losers*) pada perdagangan hari ini. PT Pelajaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHL) mencatat penurunan paling signifikan, yakni 14,97 persen, sehingga harganya menjadi Rp 625 per lembar saham. Menyusul di belakangnya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (ADMR) terkoreksi 8,57 persen ke level Rp 8.000. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) juga mengalami penurunan yang cukup dalam, yakni 8,49 persen, dengan harga saham menjadi Rp 388. Terakhir, PT Multitrend Indo Tbk (POOL) turut menghiasi daftar *top losers* dengan penurunan sebesar 7,50 persen, sehingga harga sahamnya berada di posisi Rp 370.

Selain performa IHSG yang kurang menggembirakan, nilai tukar rupiah juga terpantau melemah terhadap dolar AS. Mengutip data Bloomberg, rupiah terkoreksi 15,5 poin atau setara dengan 0,09 persen, sehingga nilai tukarnya menjadi Rp 16.751 per dolar AS.

Sentimen negatif juga terasa di bursa saham regional Asia. Hampir seluruh indeks utama di kawasan ini parkir di zona merah. Indeks Nikkei 225 di Jepang menjadi yang paling tertekan dengan penurunan tajam sebesar 3,03 persen ke level 48.801. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,72 persen ke posisi 25.930. Diikuti oleh Indeks SSE Composite di China yang melemah 0,81 persen ke level 3.939,8, dan Indeks Straits Times di Singapura yang terkoreksi 0,80 persen ke posisi 4.507.

Ringkasan

IHSG ditutup melemah pada perdagangan 18 Juni, terkoreksi 0,65 persen ke level 8.361,9, diikuti oleh penurunan Indeks LQ45. Meskipun terdapat saham yang menguat, jumlah saham yang menurun lebih banyak. Aktivitas perdagangan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 2,5 juta kali dan nilai transaksi mencapai Rp 19,343 triliun.

Selain IHSG, nilai tukar rupiah juga melemah terhadap dolar AS. Sentimen negatif juga terasa di bursa saham regional Asia, dengan hampir seluruh indeks utama di kawasan ini mengalami penurunan, dipimpin oleh penurunan tajam pada Indeks Nikkei 225 di Jepang.