JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak berdaya menahan tekanan jual yang masif, terperosok dalam pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa. Pada pukul 16.00 WIB, indikator pasar saham utama ini ambles 160,68 poin atau setara 1,95%, menutup sesi di level 8.066,522.
Koreksi signifikan pada IHSG ini tak lepas dari sentimen negatif yang menyelimuti pasar global, terutama di tengah laporan memanasnya kembali hubungan antara China dan Amerika Serikat. Ketegangan geopolitik tersebut memicu kekhawatiran investor dan mendorong aksi jual di bursa saham, menyeret pasar domestik ke zona merah.
Pelemahan ini bersifat luas, menyeret mayoritas indeks sektoral ke zona merah. IDX Sektor Transportasi dan Logistik mencatat penurunan terdalam, anjlok hingga 3,99%, menunjukkan tekanan hebat pada sektor terkait pergerakan barang dan jasa.
Disusul oleh IDX Sektor Energi yang terkoreksi 3,34%, dan IDX Sektor Keuangan yang turut tertekan 2,9%. Kinerja buruk juga ditunjukkan oleh IDX Sektor Infrastruktur dengan penurunan 2,53%, serta IDX Sektor Barang Baku yang merosot 2,14%.
Indeks sektoral lainnya yang juga mengalami pelemahan signifikan termasuk IDX Sektor Teknologi yang menukik 2,08%, IDX Sektor Barang Konsumen Primer terkoreksi 1,83%, dan IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer turun 1,43%. Sementara itu, IDX Sektor Perindustrian melemah tipis 0,46% dan IDX Sektor Kesehatan terkoreksi 0,18%.
Di tengah badai koreksi pasar, hanya IDX Sektor Properti dan Real Estate yang mampu melawan arus dengan kenaikan tipis 0,03%, menjadi satu-satunya sektoral yang menguat di perdagangan sesi ini.
Volume transaksi bursa yang masif mencapai 48,09 miliar saham dengan nilai total Rp 31,86 triliun, mencerminkan intensitas jual-beli yang tinggi. Hari ini, tercatat 583 saham mengalami penurunan harga, jauh lebih banyak dibandingkan 138 saham yang menguat, sementara 84 saham stagnan.
Dalam daftar LQ45, beberapa saham mencatatkan kerugian paling besar hari ini:
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memimpin daftar pelemahan dengan koreksi 6,85%.
- Disusul oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang tergelincir 6,41%.
- Serta PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang juga harus menerima penurunan sebesar 5,95%.
Namun, di tengah tekanan pasar, beberapa saham di indeks LQ45 mampu menunjukkan kinerja positif:
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berhasil menguat 3,24%.
- Diikuti oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan kenaikan 2,86%.
- Dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang naik 2,39%.
Ringkasan
IHSG mengalami koreksi signifikan sebesar 1,95% pada penutupan perdagangan hari ini, mencapai level 8.066,522, dipicu sentimen negatif global terkait ketegangan geopolitik antara China dan Amerika Serikat. Sebagian besar indeks sektoral mengalami penurunan, dengan IDX Sektor Transportasi dan Logistik mencatat penurunan terdalam. Volume transaksi mencapai 48,09 miliar saham dengan nilai Rp 31,86 triliun, menunjukkan aktivitas jual beli yang tinggi.
Dalam indeks LQ45, saham PGEO, BRPT, dan INCO mencatat penurunan terbesar, sementara JPFA, TOWR, dan AMRT berhasil mencatatkan kenaikan. Secara keseluruhan, mayoritas saham mengalami penurunan harga dibandingkan dengan saham yang menguat, dengan hanya IDX Sektor Properti dan Real Estate yang mampu mencatat kenaikan tipis.