IHSG Terkoreksi! Sesi I Ditutup Melemah 0,51 Persen

Perdagangan bursa saham domestik pada Rabu (8/10) siang ditutup dengan rapor merah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah signifikan pada akhir sesi I, terkoreksi 41,58 poin atau setara 0,51 persen. Penurunan ini membawa IHSG parkir di level 8.127,70, mencerminkan sentimen negatif yang mendominasi pasar modal.

Pelemahan IHSG ini didukung oleh mayoritas saham yang bergerak di zona merah. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 401 saham melemah, jauh melampaui 260 saham yang berhasil menguat, sementara 137 saham lainnya stagnan tanpa perubahan berarti. Aktivitas perdagangan saham cukup ramai dengan total volume mencapai 27,14 miliar saham, menghasilkan nilai transaksi fantastis sebesar Rp 18,59 triliun dari 2.064.818 kali transaksi. Dengan dinamika tersebut, kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 15.309,15 triliun.

Tren penurunan ini tidak hanya menjangkiti IHSG, tetapi juga turut menyeret Indeks LQ45, yang merupakan barometer saham-saham unggulan dan likuid. Indeks LQ45 juga terpantau bergerak di zona merah, turun 3,47 poin atau 0,44 persen, sehingga menutup sesi di level 785,58. Kondisi ini mengindikasikan bahwa saham-saham berkapitalisasi besar pun tak luput dari tekanan jual.

Sentimen negatif yang memengaruhi kinerja saham di Tanah Air ternyata juga melanda sebagian besar bursa saham Asia. Hingga siang hari ini, Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat melemah 152,70 poin atau 0,32 persen, bertengger di level 47.798,20. Serupa, Indeks Hang Seng (HSI) di Hong Kong anjlok 226,73 poin atau 0,84 persen ke posisi 26.731,04. Sementara itu, Indeks Straits Times (STI) di Singapura juga mengikuti tren koreksi dengan penurunan 21,26 poin atau 0,48 persen, ditutup pada level 4.451,00. Hanya Indeks Shanghai Composite (SSEC) di China yang mampu mempertahankan posisinya, bergerak stagnan di level 3.882,78, menunjukkan sedikit ketahanan di tengah pelemahan regional.