
Ifonti.com JAKARTA. Kinerja PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) diproyeksikan masih menghadapi tantangan menjelang tahun 2026.
SGRO menargetkan produksi CPO dan tandan buah segar (TBS) bisa tumbuh hingga 5% di tahun 2026. Direktur Utama SGRO, Budi Setiawan Halim mengatakan, secara spesifik, target produksi di tahun depan sebenarnya masih disusun.
“Namun, mungkin tumbuh di kisaran 3%-5% tahun depan,” ujar Budi dalam Public Expose SGRO, Kamis (18/12/2025).
Sebagai gambaran, total produksi TBS naik 13% secara tahunan (YoY) menjadi 1,2 juta ton per kuartal III 2025. Ini lantaran meredanya dampak El-Nino yang terjadi pada semester II tahun 2023, yang mengakibatkan melemahnya produksi pada tahun 2024.
Sampoerna Agro (SGRO) Serap Capex Rp 230 Miliar per September 2025
Meskipun terjadi penurunan harga di awal kuartal IV 2025, tetapi harga CPO diakui SGRO masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga di tahun 2024.
Melansir Trading Economics, harga CPO saat ini di MYR 3.981 per ton, turun 10,42% sejak awal tahun alias year to date (YTD).
“Di kuartal IV ini memang ada sedikit penurunan, tetapi secara rata-rata tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu,” kata Budi.
Budi bilang, di tahun 2026 permintaan bisa tetap baik, terutama dari pemerintah yang mendorong B40. Sebaliknya, produksi diperkirakan akan terkontraksi dan tidak akan banyak pertumbuhan. Alhasil, diprediksi harga CPO akan tetap kuat di tahun depan.
Dengan kondisi itu, penjualan SGRO juga ditargetkan bisa ikut meningkat sesuai dengan kondisi harga dan permintaan. Untuk perubahannya, nanti akan mengikuti tingkat persediaan TBS dan CPO perseroan di tahun depan, apakah lebih rendah atau lebih tinggi.
Hitungan kasarnya, target pertumbuhan penjualan di tahun 2026 sekitar 3% (setara dengan pertumbuhan produksi) ditambah berapa marjin persediaan SGRO.
“Tapi tidak akan jauh, karena inventory kami tidak terlalu banyak, biasanya sekitar 10-20 ribu ton saja per tahun,” ujar Budi.
Usai Diakuisisi, SGRO Menanti Restu OJK Untuk Lanjut Mandatory Tender Offer
Prospek dan Rekomendasi Saham
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila mengatakan, kinerja SGRO ke depan masih bergantung juga dengan harga CPO.
Sayangnya, harga CPO bisa melandai di tahun 2026, sehingga ada kemungkinan penurunan dari volume produksi SGRO juga,” ujar Indy kepada Kontan, Jumat (19/12).
Namun, program B40 diharapkan bisa berpotensi menjadi penahan penurunan harga CPO secara global.
Selain itu, integrasi SGRO dengan rantai suplai POSCO International bisa berpotensi untuk memberikan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) baru.
“Tetapi SGRO secara valuasi saham masih menarik,” kata Indy.
Sampoerna Agro (SGRO) Optimistis Produksi Tumbuh 8% pada Akhir 2025
Asal tahu saja, melalui Twinwood Family Holdings Limited, Grup Sampoerna menjual seluruh kepemilikan saham mereka pada SGRO yang totalnya 1,19 miliar saham atau 65,72%.
Twinwood Family melepas SGRO kepada AGPA Pte. Ltd., anak perusahaan POSCO International Corporation (POSCO International). Nilai total pengambilalihan tersebut adalah sebesar Rp 9,4 triliun atau Rp 7.903 per saham.
Ke depan, SGRO mengaku akan tetap fokus pada bisnis hulu. Nantinya, akan ada sinergi dari SGRO di sisi hulu, dengan pemegang saham baru mereka, AGPA-POSCO, yang akan masuk di sisi hilir dan ke depannya akan masuk ke industri renewable energy.
Kepala Riset Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi berpandangan, masuknya POSCO International memang jadi katalis positif secara strategis untuk SGRO, terutama akses ke refinery dan jaringan global.
Alhasil, di tahun 2026 pun kinerja SGRO berpeluang membaik dari sisi operasional dan logistik. Pendorongnya berasal dari efisiensi rantai suplai, tapi pemberatnya ada di siklus produksi kebun yang sudah mulai tua di beberapa area.
“Sinergi dengan POSCO International bakal menjadi kunci pertumbuhan jangka panjang,” kata Wafi kepada Kontan, Kamis (18/12/2025).
Wafi pun merekomendasikan beli untuk saham SGRO dengan target harga Rp 8.800 per saham.
Simak Prospek Sampoerna Agro (SGRO) Setelah Diakuisisi Posco International
SGRO Chart by TradingView