Indofood (ICBP) Angkat Bicara Soal Kandungan Etilen Oksida pada Indomie di Taiwan

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), produsen mi instan Indomie yang dikenal luas, telah memberikan klarifikasi resmi. Klarifikasi ini menyusul adanya temuan kandungan etilen oksida yang dilaporkan melebihi ambang batas pada produk Indomie varian Soto Banjar Limau Kulit oleh Pusat Keamanan Pangan Taiwan, sebuah isu yang menarik perhatian publik dan pasar.

Menyikapi temuan tersebut, Gideon A. Putro, Corporate Secretary PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, menegaskan komitmen perseroan terhadap keamanan pangan. Beliau menjelaskan bahwa seluruh produk mi instan yang diproduksi ICBP di Indonesia telah melalui proses yang ketat, memenuhi standar yang ditentukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).

Lebih lanjut, Gideon menambahkan bahwa proses produksi mi instan ini juga mematuhi Codex Standard for Instant Noodles, sebuah acuan standar internasional yang diakui. Produk-produk Indomie juga telah mengantongi Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan diproduksi di fasilitas yang tersertifikasi Standar Internasional ISO 22000 atau SSC 22000 untuk Sistem Manajemen Keamanan Pangan. Ini merupakan bukti konsistensi Indofood dalam menjaga kualitas dan keamanan produk di setiap lini produksi.

Gideon juga menyoroti potensi perbedaan persyaratan, peraturan, dan ketentuan keamanan pangan antara negara asal dan negara tujuan ekspor. Ia menekankan bahwa ICBP selalu memastikan kepatuhan terhadap regulasi di setiap negara tujuan, termasuk Taiwan, untuk produk-produk yang secara resmi mereka pasarkan.

Secara spesifik mengenai temuan di Taiwan, perseroan menjelaskan bahwa produk Indomie varian Soto Banjar Limau Kulit tersebut diimpor oleh pihak yang bukan merupakan distributor resmi ICBP. Gideon menegaskan bahwa varian tersebut, hingga saat ini, belum pernah secara resmi dipasarkan atau diekspor langsung oleh Indofood ke Taiwan. Hal ini mengindikasikan bahwa produk tersebut kemungkinan masuk melalui jalur yang tidak resmi.

Sebagai langkah tindak lanjut, Indofood CBP saat ini tengah berkoordinasi erat dengan BPOM RI. Otoritas pangan Indonesia itu juga telah menjalin komunikasi dengan otoritas di Taiwan untuk menindaklanjuti dan memantau setiap perkembangan kasus ini. Kolaborasi ini menunjukkan keseriusan pihak terkait dalam menyelesaikan isu tersebut dan menjaga standar keamanan pangan.

Meskipun demikian, Gideon mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan bahwa insiden ini tidak memberikan dampak material yang signifikan terhadap kegiatan operasional maupun kinerja keuangan perseroan. Pernyataan ini diharapkan dapat menjaga kepercayaan investor dan konsumen terhadap stabilitas bisnis Indofood CBP.