Ifonti.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melalui anak usahanya, BCA Syariah, memberikan pernyataan resmi terkait potensi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, menekankan prioritas perusahaan saat ini adalah penguatan bisnis sebelum mempertimbangkan langkah ke bursa efek. “Kami gedein dulu bisnisnya,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Yuli menegaskan bahwa keputusan final terkait IPO sepenuhnya berada di tangan pemegang saham, bukan manajemen. Meskipun demikian, ia mengakui peluang IPO tetap terbuka di masa mendatang. Waktu yang tepat untuk go public, menurutnya, akan dipertimbangkan setelah skala bisnis BCA Syariah lebih besar dan matang. “Ya kalau sudah besar nanti. Untuk sekarang ini, dinamikanya luar biasa. Kita aminkan saja, nanti lihat perkembangannya,” tambahnya.
Laba BCA Syariah Rp100 Miliar pada Semester I/2025, Tumbuh 12%
Kinerja BCA Syariah pada semester I/2025 cukup menjanjikan. Laba bersih perusahaan tumbuh 12% secara tahunan (year-on-year/YoY) mencapai Rp100 miliar. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pembiayaan yang signifikan. Selama enam bulan pertama tahun ini, pembiayaan meningkat 18,2% YoY menjadi Rp11,3 triliun. Sebagian besar pembiayaan berasal dari sektor komersial, mencapai 76,7% dari total pembiayaan atau Rp8,6 triliun, dengan pertumbuhan 13,2% YoY.
Meskipun mengalami pertumbuhan pesat, BCA Syariah tetap menjaga rasio non-performing financing (NPF) gross yang terkendali. Rasio NPF gross tercatat sebesar 1,75%, sedikit meningkat dari 1,36% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
BCA Syariah Ditunjuk Sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang
BCA Syariah Salurkan Pembiayaan Rp318,29 Miliar Bangun Proyek Aceh Water
Yuli menambahkan bahwa kinerja positif semester I/2025 mencerminkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. “Hal ini didorong oleh penyaluran pembiayaan yang berkualitas serta pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK),” jelasnya dalam konferensi pers laporan kinerja semester I/2025, Rabu (6/9/2025). Pertumbuhan pembiayaan paling signifikan terlihat di segmen konsumer, yang mencapai 56,1% YoY menjadi Rp1,7 triliun. Di dalam segmen ini, pembiayaan emas mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yaitu 231,2% YoY mencapai Rp300 miliar.
Ringkasan
BCA Syariah, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk., saat ini memprioritaskan penguatan bisnis sebelum mempertimbangkan IPO. Keputusan final terkait IPO ada di tangan pemegang saham, meski peluangnya tetap terbuka di masa depan setelah bisnis BCA Syariah lebih besar dan matang. Laba bersih BCA Syariah pada semester I/2025 mencapai Rp100 miliar, tumbuh 12% YoY.
Pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan pembiayaan yang signifikan, mencapai Rp11,3 triliun (naik 18,2% YoY). Meskipun pertumbuhan pesat, rasio NPF gross terkendali di angka 1,75%. Pertumbuhan pembiayaan paling signifikan terlihat di segmen konsumer, mencapai 56,1% YoY menjadi Rp1,7 triliun.